Presiden Jokowi menekankan agar tidak menganggap remeh soal gagal ginjal pada anak, menurutnya keselamatan masyarakat menjadi yang utama. Imbauan Jokowi tersebut dilontarkan kepada kementerian dan instansi terkait perkembangan kasus yang ada saat memimpin rapat terbatas internal Istana Kepresidenan Bogor, Senin (24/10/2022).
"Utamakan keselamatan masyarakat. Jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar," tegas Jokowi.
Sebelumnya, kepala negara pada Minggu (23/10) juga telah perintahkan Menkes Budi Gunadi Sadikin menghentikan sementara peredaran obat-obatan yang diduga ada kaitannya dengan gagal ginjal akut pada anak.
Jokowi menyinggung soal obat-obatan sirup yang terindikasi menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak. Dikatakannya, meskipun kondisinya masih diduga, tetapi langkah ini perlu dilakukan. Sejalan dengan hal itu, pemerintah menanti investigasi menyeluruh dari BPOM.
"Menunggu investigasi secara menyeluruh dari BPOM pada seluruh obat sirup yang menggunakan bahan baku pelarut," kata Jokowi. "Dilakukan secara terbuka, transpaean, tetapi juga hati-hati dan objektif," bebernya lagi
Rapat tersebut dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.
"Saya mendapatkan laporan bahwa kasus ini diduga disebabkan oleh tingginya cemaran bahan pelarut di atas ambang batas yang ditetapkan," ungkap Jokowi.
Diketahui, berdasarkan data hingga 23 Oktober 2023 tercatat sudah ada 245 kasus gagal ginjal akut anak yang terjadi di 26 provinsi.
Selanjutnya, Jokowi perintahkan penghentian obat sirup, Kemenkes agar lakukan penelitian menyeluruh lebih lanjut, dan segerakan penyiapan fasilitas kesehatan untuk penanganan penyakit gagal ginjal akut.
0 Komentar