Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kebebasan berpendapat dalam iklim demokrasi di Indonesia tidak ada yang berkurang.
Hal itu dibuktikan Jokowi dengan banyaknya pihak yang menjelekkan dan memaki dirinya.
Awalnya, Jokowi menilai yang harus diperbaiki bersama dalam kacamata demokrasi yakni bagaimana bisa menuju kepada sebuah demokrasi gagasan atau ide.
"Jadi yang disampaikan itu gagasan-gagasan yang disampaikan itu adalah ide-ide, dan kita ingat bahwa lima kali pemilu bisa dilalui dengan aman dan damai," kata Jokowi saat diwawancara khusus oleh Karni Ilyas, dilihat Jumat (19/8/2022).
Jokowi menambahkan bahwa pemerintah ingin mengedepankan demokrasi gagasan itu ketimbang menonjolkan identitas.
"Ada kampanye sampai gontok-gontokan. Lebih kepada kampanye ide dan gagasan," kata dia.
Soal kebebasan berpendapat, Jokowi menegaskan tak ada yang berkurang.
"Kebebasan apa yang masih kurang? Orang memaki presiden, mencemooh presiden setiap hari kita dengar. Orang mendungu-dungukan presiden juga kita dengar setiap hari," kata Jokowi.
Jokowi menilai iklim demokrasi di Indonesia sudah sangat liberal, meskipun corak masyarakat Indonesia yang ketimuran dan kerap diidentikkan dengan sifat santun dan tata krama yang baik.
"Tapi kalau sudah masuk ke misalnya menghina orang, kemudian orangnya marah dan melaporkan ke polisi, nah itu sudah ke wilayah yang lain," kata Jokowi.
0 Komentar