Meskipun Ada Peluang, Jokowi Ungkap Kesulitan Membuka Ruang Dialog Putin dan Zelensky


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menceritakan momen pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi mengaku sulit untuk membuka ruang dialog antara Putin dan Zelensky.

"Saat saya ke Ukraina kemudian ke Rusia ketemu Presiden Zelensky dan 1,5 jam saya berbicara dengan Presiden Putin 2,5 jam saya berbicara.Saya lihat saya sebetulnya ingin agar ada ruang dialog, tapi di lapangan saya lihat sulit untuk mempertemukan dalam sebuah ruang dialog antara Presiden Putin dan Presiden Zelensky sehingga saya berbelok saat itu," kata Jokowi dalam pengarahannya di acara Kadin di TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2022).

Jokowi akhirnya membelokkan isu pembicaraan itu ke krisis pangan. Dia membeberkan stok pangan di Ukraina dan Rusia yang tertahan dan berdampak terhadap situasi di negara lain yang mengalami kesulitan.

"Jadi saya belokkan ke krisis pangan saja, sudah saya mau berbicara ini. Presiden Ukraina menyampaikan di Ukraina ada stok 22 juta ton, ditambah panen baru 55 juta ton, artinya 77 juta ton ada di Ukraina. Ditambah di Rusia saya tanya ke Presiden Putin berapa sih gandum di Rusia? 130 juta ton, total 2 negara itu sudah 207 juta ton, kita makan beras hanya 31 juta ton, ini 207 juta ton tidak bisa keluar. Bapak ibu bisa bayangkan negara-negara yang mengimpor dari sana terutama Afrika saat ini berada dalam kondisi sangat sulit," beber Jokowi.

Jokowi mengatakan dunia saat ini dilanda situasi ketidakpastian. Setiap negara di dunia mengalami krisis yang bertubi-tubi.

"Inilah yang kita hadapi sekarang ini, sebuah keadaan dan situasi yang tidak mudah situasi yang sangat-sangat sulit dan bertubi-tubi karena krisis kesehatan masuk ke krisis pangan, krisis energi masuk ke krisis keuangan, tidak mudah. Untuk pangan saja sangat mengerikan," imbuh Jokowi.

 

Posting Komentar

0 Komentar