Jokowi Wajibkan Pembangunan Rumah Rusak Cianjur Menggunakan Standar Anti Gempa!


Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan rumah-rumah yang rusak akibat gempa bumi di Cianjur harus menggunakan standar bangunan antigempa yang sudah ditegaskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Sebab, kata Presiden, gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) kemarin merupakan jenis gempa dengan siklus 20 tahunan. 

"Yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh Menteri PUPR," ujar Jokowi saat menyampaikan keterangan pers setelah meninjau lokasi terdampak gempa di Cugenang, Cianjur pada Selasa (22/11/2022) siang. 

"Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk yang rumah antigempa," kata dia.

Kepala Negara menyampaikan, pemerintah akan memberi bantauan untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak berat, rusak ringan, maupun rusak sedang akibat gempa Cianjur.

Untuk pemilik rumah rusak berat, akan diberikan bantuan Rp 50 juta. Lalu, warga yang rumahnya rusak sedang diberikan bantuan Rp 25 juta. "Dan yang ringan diberikan bantuan Rp 10 juta," kata Jokowi.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mengaku senang karena jalan yang kemarin tertimbun akibat gempa sudah bisa dibuka. Ia berjanji, pemerintah akan melakukan percepatan penanganan dampak gempa. "Alhamdulillah, dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan, terutama yang penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pukul 13.21 WIB pada Senin. BMKG mencatat, terjadi 25 gempa susulan pasca-gempa tersebut. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), warga meninggal dunia pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat masih terus bertambah. 

Berdasarkan data per Selasa pukul 09.55 WIB siang, 103 orang meninggal dunia dalam bencana ini. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi. Selain itu, 31 orang dilaporkan hilang. Pencarian terus dilakukan hingga hari ini.

Lalu, sebanyak 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor. Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa titik. 

Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor. Sementara itu, untuk kerusakan infrastruktur, sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.

Posting Komentar

0 Komentar