Pemerintah Tengah Mengkaji Kerja Sama dengan Rusia Soal Produksi Jet Tempur Yak-130!


Pemerintah menjajaki kerja sama dengan perusahaan Rusia Irkut Corporation untuk memproduksi jet tempur Yak-130.

Kepala Staf Presiden Moeldoko menerima kunjungan Direktur Jenderal Irkut Corporation Andrey Boginskiy di Istana Kepresidenan Jakarta. Pertemuan itu membahas kemungkinan kerja sama Irkut dengan PT Dirgantara Indonesia.

"Yak-130 adalah suatu prototipe yang baik untuk angkatan udara kita dan sangat mungkin hal ini untuk didalami melalui kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11).

Moeldoko mengatakan pasar Yak-130 bukan hanya Indonesia. Ia memproyeksikan jet tempur itu bisa dijual ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Menurut mantan Panglima TNI itu, Yak-130 punya reputasi baik. Dia menyebut jet tempur itu memiliki bobot ringan dan dilengkapi sistem kendali yang baik.

Moeldoko menyampaikan Indonesia selalu terbuka untuk kerja sama dengan berbagai negara. Pemerintah juga terbuka untuk kerja sama memproduksi Yak-130.

"Merujuk pada kebutuhan sektor pertahanan, Kantor Staf Presiden mendukung dan siap menjembatani kerangka kerja sama yang akan dijajaki, nanti ujung dari penjajakan itu ada di kebijakan Kementerian Pertahanan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Andrey berterima kasih atas dukungan KSP. Dia menyebut proyek ini akan menguntungkan Indonesia.

"Skema kerja sama antara Indonesia dan Irkut Corporation akan secara efektif mendukung ekonomi nasional karena bisa membuka lapangan pekerjaan dan berkontribusi pada pemasukan Indonesia," ujarnya.

Merujuk pada situs United Aircraft Corporation, Yak-130 adalah jet tempur yang didesain untuk latihan dan pertempuran. Jet ini memiliki dua kursi yang bisa digunakan untuk latihan dasar dan lanjutan pilot.

Jet ini dilengkapi dengan desain monoplane klasik dengan sayap sapuan dan all-movable horizontal tail. Pesawat ini memiliki sudut serang hingga 35 derajat berkat ekstensi di bagian sayap.

Beberapa negara Asia Tenggara telah menggunakan Yak-130. Mereka adalah Laos, Myanmar, dan Vietnam.

Posting Komentar

0 Komentar