Catat!!! Ganjar Pranowo Sudah Bertanggungjawab Semua Keluhan Warga Soal Penambangan Batu Andesit di Wadas.


Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berbicara mengenai kasus di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jateng. Menurut Ganjar, konflik Wadas dapat menjadi ganjalan sekaligus ganjaran.

“Mungkin bisa menjadi ganjalan, tetapi sekaligus ganjaran. Itu akan menjadi ganjalan kalau si Ganjar enggak menyelesaikan. Kalau Ganjar menyelesaikan menjadi ganjaran,” ucap Ganjar dalam program Berita Satu Spesial yang dipandu presenter BTV Fristian Griec, dan disiarkan BTV, dikutip Senin (30/1/2023).

Pada kesempatan wawancara tersebut, Ganjar menegaskan kesiapannya untuk maju menjadi capres pada Pilres 2024. 

“Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap,” katanya.

Ganjar pun bercerita secara singkat kasus Wadas. Saat itu, Ganjar harus dioperasi, karena tangannya patah akibat naik sepeda.

“Sehari setelah saya keluar dari rumah sakit, saya ditelepon Pak Kapolda. ‘Pak Ganjar kita minta press conference’. Ke mana? ‘Ke Polres Purworejo’. Ada apa? Oh yang rame itu ya. Sorry ya kemarin saya lagi di RS,” tutur Ganjar kepada Kapolda Jateng kala itu.

“Saya ke sana. Itu saya sudah di-bully. Itu proyek punya PUPR, pembebasannya BPN, ada bupati, ada kades. Lalu, kenapa? Oh yang salah Ganjar ternyata, karena Ganjar memberikan penetapan izin lokasi. Oke, maka saya harus tanggung jawab. Saya tanggung untuk menjawab. Maka saya datangi,” imbuh Ganjar.

Pertama-tama, Ganjar meminta maaf kepada seluruh warga Wadas. Berikutnya, Ganjar menegaskan siap bertanggung jawab. Ganjar juga meminta warga yang diamankan atau ditahan untuk dibebaskan. “Saya akan ke lokasi,” kata Ganjar mengungkap isi konferensi persnya ketika itu.

“Saya langsung ke lokasi, tangan saya masih dibungkus dan didemo. Enggak apa-apa. Saya ngomong. Yang di sana ada yang terima dan tidak. Yang penting buat saya adalah kita mesti hadir, dengarkan dan kita mesti ajak dialog mereka. Tidak sepakat enggak apa-apa, tetapi kan mesti ada yang menjelaskan, apa maksudnya,” imbuh Ganjar.

Ganjar pun mendatangi sebuah masjid di Wadas yang dalam kondisi sepi. 

“Saya diam aja. Ada dua kiai baik hati. Saya hadir dan ngobrol saya dikasih makan. Setelah itu salat magrib, setelah itu sambung salat Isya, setelah itu kita dialog di masjid. Saya dimarahi habis-habisan,” tutur Ganjar.

“Setelah itu saya datang lagi yang kedua. Sudah bisa berkomunikasi. Saya petakan yang ada di sana. Alhamdulillah, oh ada problem jalan rusak, ada problem sinyal, ada problem air bersih, ada problem perempuan, pendidikan, saya coba recover satu per satu, tentu saya dibantu banyak teman, Ganjar tidak hadir sendiri. Ganjar dibantu teman-teman yang baik hati,” tambah Ganjar.

Ganjar pun menyinggung mengenai kasus semen Rembang atau konflik pertambangan antara Semen Indonesia dengan masyarakat yang berada di Pegunungan Kendeng, Rembang.

“Termasuk di semen Rembang. Saya coba komunikasi terus dengan mereka. Ya tidak sempurnalah. Keputusan Ganjar tidak sempurna, tetapi sekali lagi saya bertanggung jawab untuk itu. Enam desa membentuk BUMDes dan punya saham di perusahaan,” tutur Ganjar Pranowo. 

Posting Komentar

0 Komentar