Terkuak!!! Ketua Pers GMPI Tampaknya Sengaja Ingin Menjatuhkan Citra Ganjar. Ingat ya, Gubernur Jateng Tidak Pernah Bertindak Arogan Seperti yang Anda Pikirkan!!!


Saat tanyakan identitas dianggap pelecehan verbal, gimana kisahnya kulik yuk berita viral yang menghebohkan warganet kemarin.

Menjadi seorang pejabat negara memang tindak-tanduknya menjadi sorotan publik. Move sedikit bisa jadi buah bibir warganet, hujatan pedas dari orang-orang yang tidak suka pun deras mengalir bak air hujan.

Apalagi kalau sampai terlontar menyinggung salah satu pihak yang menjadi elemen netral negara ini, bisa jadi bulanan semua kalangan bukan. Iya, kali ini hujaman kata-kata pedas itu sedang menghampiri Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah itu dinilai arogan oleh Ketua Lembaga Pers Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Kharen Puja Risma.

Hal itu berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan salah seorang wartawan beberapa waktu lalu tentang kondisi macet yang terjadi di jalur pantura Pati-Rembang.

Ganjar yang ditanyai bagaimana solusi kemacetan Juwana, menjawab dengan pertanyaaan balik yang justru mempertanyakan apa media dan pers dari wartawan Lingkar TV itu. Wartawan tidak ada batasan dalam menanyakan suatu hal, tapi coba tilik ke belakang sebentar.

Gubernur Jawa Tengah itu tidak diam, cara menanggapi pertanyaan mereka memang nampak ketus bak orang kesal, tentu karena ada alasan di baliknya. Solusi sedang dalam tahap pengerjaannya.

Tapi wartawan tersebut kurang menyoroti itu, bahkan terkesan membabi buta menanyakan hal yang terang-terangan sedang digarap penyelesaiannya.

Sebelumnya pun, sudah ada wartawan yang menanyakan tentang kemacetan Juwana itu, gubernur dua periode itu memaparkan tentang pelebaran jalan dan pembuatan jalur melingkar. Tapi semua ada tahapannya, karena prosesnya bukan seperti buat mi instan 2-3 menit jadi.

Sebelumnya pada tanggal 11 Januari 2023 lalu, Ganjar sudah berkunjung ke proyek pembangunan jembatan Juwana. Proyek itu yang menjadi penyebab utama kemacetan Juwana.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan permintaan maafannya kepada warga sekitar, khususnya pengguna jalan Pantura Pati-Rembang, karena pembangunan jembatan harus mengganggu jalur transportasi.

Dalam penuturannya, gubernur rambut putih itu juga akan memastikan untuk terus memantau jalannya proyek jembatan Juwana agar kelar sesuai target nanti pada bulan April 2023.

Yang dilaporkan sang gubernur, hingga sekarang ini progress perkembangan pembangunan jembatan Juwan cukup bagus. Hanya saja, proses pembangunan sempat terkendala karena tingginya debit air dari Sungai Silugonggo.

Pembangunan jembatan Juwana sebelumnya akan dilakukan pada bulan Juni 2022 lalu, tapi masih ada penundaan karena belum siapnya jalur alternatif. Hingga pada bulan Juli 2022, pembangunan Jembatan Juwana di sebelah utara baru dilaksanakan.

Bahkan sebelum pembangunan saja, gubernur sudah menggandeng semua aparat untuk meminimalisir terjadinya kemacetan dengan mempersiapkan jalur alternatif.

Keluh kesah tentang kemacetan Juwana ini, sebelumnya juga sudah santer menjadi perhatian publik sejak November 2022 lalu. Kebanyakan dari video yang beredar membrondongi pertanyaan mengapa pembangunan jembatan itu tidak kunjung selesai.

Tak berhenti disitu nyatanya banyak komentar warganet juga membandingkan dengan solusi kemacetan akibat pembangunan jembatan Wonokerto Demak yang melewati tol Semarang-Demak.

Tentu dengan senang hati Ganjar memaparkan alasan di baliknya saat pengecekan pembangunan jembatan Juwana pada Desember 2022 lalu. Ia mengungkapkan bahwasanya pengerjaan jembatan Juwana itu berbeda dengan Jembatan Wonokerto.

Tingkat kecepatan proyek jembatan Wonokerto lebih tinggi karena tahapannya tinggal pengecoran saja.

Sedangkan Jembatan Juwana itu prosesnya cukup panjang, karena memang sisi jembatan bagian utara itu sempat terbakar pada bulan Mei 2022, jadi perbaikan jembatan yang sudah berusia lebih dari 50 tahun itu cukup banyak. Sehingga dalam perbaikannya perlu banyak didorong.

Ya, salah satunya dengan pemantauan proyek yang dilakukan sang gubernur agar dalam pembangunan tidak ada yang dikorupsi bahannya, dan tentunya biar tepat waktu selesainya.

Makanya untuk menindaklanjuti terhadap kendala kemacetan, Ganjar meminta agar jalur alternatif diefektifkan.

Sayangnya, pertanyaan wartawan itu justru tidak sesuai dengan konteks dan jalurnya. Betul dong kalau Ganjar melontarkan kata aneh untuk mereka, lha wong pertanyaan mereka rada basi.

Ditambah lagi pertanyaan itu dilontarkan tanpa basa-basi setelah gubernur Jateng itu menindaklanjuti penyebaran rokok ilegal.

Mbok ya tanyakan dulu apa yang sedang dilakukan Ganjar, baru arahkan ke perkembangan jembatan Juwana, lalu sampai mana solusi yang digalakkan untuk menanggulangi kemacetan Juwana. Gitu kan puenak.

Keketusan Ganjar pada wartawan yang katanya dari Lingkar TV itu juga berdasar, tidak sembarangan.

Jika dia wartawan yang sesungguhnya, dia akan tahu bagaimana perkembangan yang sedang digalakkan sang gubernur saat ini. Wong progress proyeknya saja terus dibuka ke publik kok.

Selain itu jika dia wartawan yang sesungguhnya tidak usah Ganjar lontarkan pertanyaan ketus seperti “pers-mu opo, mediamu opo? Mediamu ora cetho”, pasti lewat identitas sudah jelas bahwasanya dia seorang wartawan sungguhan bukan siluman ataupun wartawan jadi-jadian.

Posting Komentar

0 Komentar