Dibuka !! Pastikan Kembali Jalur Mudik Lancar, Ganjar Cek Kembali Kesiapan Jembatan Juwana


Diriku teringat dengan pertandingan sepak bola pada tahun 2018 lalu yang berlangsung di Istanbul, Turki. Hari itu menjadi hari bersejarah bagi Liverpool dalam melawan tim sepak bola AC Milan. Awalnya Liverpool tak yakin untuk mengalahkan Milan, sebab pada babak pertandingan pertama Milan berhasil mencetak gol sebanyak 3-0.

Permainan saling berebut bola itu sudah berlangsung selama 44 menit. Suporter Liverpool sudah tertunduk lesu dan harus mempersiapkan jiwa serta mentalnya untuk menyambut kekalahan. Sebagian dari mereka terlihat menyeka air mata yang telah berhasil membasahi pipi para supporter.

Saat babak pertama berakhir, para pemain Milan masuk keruang ganti dengan wajah tersenyum bahagia, karena capaiannya pada pertandingan ini sungguh cemerlang. Berbeda dengan Liverpool, yang memasuki ruang ganti dengan wajah kusut nan sangat lesu. Mungkin saja dalam benak para pemain terbesit jika ini adalah sebuah akhir dari perjuangan mereka.

Namun sang manajer Liverpool tak kehabisan ide. Rafa Benitez langsung putar otak 180 derajat. Kemudian Benitez memutuskan untuk memasukkan Dietmar Hamann dengan menarik keluar Steve Finnan. Dari sinilah, keajaiban mengubah nasib Liverpool.

Pada menit 54, Steven Gerrard berhasil mencetak gol pertamanya. Disusul pada menit ke 56, Vladimir Smicer kembali membobol gawang Dida (kipper Millan). Selang empat menit kemudian, Xabi Alonso ikut serta dengan melesatkan tendangan kilatnya dan membuat Dida kembali kecolongan. Posisi saat itu Milan dan Liverpool berhasil mendapatkan skor 3:3, yang berarti imbang.

Hingga tibalah babak adu penalti. Kedua tim sepak bola ini sama-sama kesetanan dan raut wajahnya penuh dengan ambisi keberhasilan. Dalam babak penalti tersebut, Liverpool berhasil menyambar skor 3:2. Liverpool dinyatakan comeback dalam pertandingan sengit tersebut. Capaian Liverpool ini acap disebut sebagai comeback terbaik yang telah digoreskan tim sepak bola.

Kata “comeback” saat ini juga tengah disandang oleh Ganjar Pranowo, setelah sebelumnya elektabilitasnya sedikit anjlok lantaran polemik Piala Dunia U-20. Walau begitu, biarpun dihajar Ganjar akan tetap tegar.

Perhelatan Piala Dunia memang sangat riskan sekali untuk diangkat, sebab permainan sepak bola menjadi salah satu jenis olahraga yang sangat digandrungi oleh mayoritas warga Indonesia.

Akibat gagalnya Piala Dunia, membuat Ganjar digebuk habis-habisan oleh netizen se-Indonesia. Akan tetapi walaupun sudah dihantam sekeras mungkin, tak membuat Ganjar tersungkur ataupun lari dari masalah tersebut.

Hujatan pedas yang dilayangkan untuk Ganjar tak membuat semangatnya memadam. Justru sebaliknya, Ganjar masih memiliki semangat menggebu-gebu dalam memberikan pelayanan baik bagi warganya, salah satunya program mudik gratis yang telah diberangkatkan sejak hari Kamis lalu.

Tak berhenti sampai disitu. Pada H-10, Ganjar juga menggenjot perbaikan jalan menjelang lebaran. Hal itu ditempuh Ganjar supaya pemudik merasa nyaman serta aman melintasi jalanan di Jawa Tengah.

Kalau pun simpatisan Ganjar menyurut, tentu tidak akan berlaku pada pendukung setianya. Teruntuk mereka yang tak memandang sebelah mata statement Ganjar, sudah pasti mereka (pendukung setia) akan mengolah kembali alasan dibalik aksi penolakan Timnas Israel. Ingat menolak timnas Israel, bukan menolak laga-nya.

Sempat dikabarkan survei garapan LSI yang dilakukan pada 31 Maret 2023-04 April 2023 menyatakan, jika elektabilitas Ganjar dapat dikalahkan oleh Prabowo Subianto dengan perolehan 30,3% (PS) vs 26,9% (GP).

Namun apakah hasil perolehan tersebut menjadi tolok ukur jika Prabowo layak dinobatkan sebagai seorang Presiden? Belum tentu, sebab waktu menuju Pilpres 2024 saja alurnya masih sangat panjang. Hasil survei bisa berubah-ubah setiap waktu, bisa saja elektabilitas Ganjar yang sebelumnya berada diposisi kedua akan kembali naik menduduki peringkat pertama.

Seperti survei SMRC yang dipelopori oleh Saiful Mujani. Hasil survei yang digarap dari 11 April 2023-14 April 2023 ini memaparkan jika elektabilitas Ganjar comeback. Mr. White ini kembali meraih capaian elektabilitas sebesar 26,8%, disusul Prabowo Subianto 25,4%, Anies 16,7%, Ridwan Kamil 13,8%, Mahfud MD 4,1% serta AHY 2,1%.

Meskipun elektabilitas Ganjar terpaut tipis dengan Prabowo, akan tetapi aku memiliki keyakinan kuat. Jika setelah Ganjar dideklarasikan oleh PDI-Perjuangan nanti, tentu akan mengundang lebih banyak pendukung Ganjar.

Saat ini kita hanya perlu bersabar dan menunggu momen menggembirakan itu datang. Yakin deh, Ganjar itu pilihan PDI-Perjuangan. Golden ticket pun juga sudah berada dalam genggaman Ganjar. Apalagi dorongan dari Sang Presiden yang sepertinya turut setuju jika Ganjar meneruskan kiprahnya.

Walaupun Jokowi tak terang-terangan menyebut nama Ganjar. Tapi dari gesture Jokowi sudah sangat jelas memperlihatkan, jika jari telunjuk serta hati Jokowi masih terselip nama Ganjar. Kita tunggu saja, kabar baik akan segera menggema digendang telinga kita. Red carpet akan segera terbentang luas demi menyambut Ganjar pada Pilpres 2024 mendatang.

Selain Ganjar, apakah ada kandidat lain yang mampu menggerakan roda kehidupan Indonesia layaknya Jokowi?

Mungkinkah Prabowo? Menyebut namanya saja membuatku bergidik ngeri, apalagi mengingat masa lalunya yang begitu kelam. Jiwa kepemimpinan kediktatoran masih begitu melekat dalam dirinya. Barangkali saja jika Prabowo ditunjuk menjadi Presiden, ia akan meneruskan gaya memerintah seperti yang dilakukan oleh Soeharto tempo dulu.

Lalu Anies, apakah dirinya juga menjamin akan bisa menjadi pemimpin bijak layaknya seorang Jokowi? Oh iya, dia kan antitesanya Jokowi. Jadi gak mungkinlah dirinya akan melanjutkan program Jokowi. Karena selama, ini Anies gemar melantunkan Koalisi Perubahan bersama partai pengusungnya.

Jika seperti ini, sudah ku putuskan untuk mematenkan tekadku dan madep mantep bareng Ganjar Pranowo. Saat ini hanya jangkung inilah yang terbaik diantara kandidat lainnya. Track record Ganjar bisa dijadikan patokan bagi masyarakat untuk menentukan sebuah keputusan yang terbaik bagi kelangsungan bangsa serta generasi penerusnya.

Posting Komentar

0 Komentar