Demi Menuntaskan Tanggung Jawab Untuk Selesaikan Sisa Masa Jabatan Sebagai Gubernur, Ganjar Berlari Lebih Kencang!


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin akan menyelesaikan masa jabatannya pada 5 September mendatang. 

Sehingga, keduanya hanya memiliki sisa empat bulan bertugas memimpin Jateng. 

"Tentu saja saya dengan Pak Wagub, Gus Yasin kan selesai tanggal 5 September, maka hari ini saya senang bisa uparaca Hari Pendidikan Nasional," kata Ganjar, usai memimpin upacara Hardiknas di halaman kantor gubernur, pada Selasa (2/4/2023).

Ganjar berharap, kebijakan dan terobosan di sektor pendidikan selama masa jabatannya bisa terus berlanjut dan dikembangkan lebih baik di Jateng.

Sementara itu, saat ditanya mengenai fokus pekerjaan di sisa masa jabatannya, Ganjar menyebut akan melakukan akselerasi beberapa bulan mendatang. 

"Pasti sudah ada indikator-indikator yang sudah kami siapkan. Kalau mau finish itu bukan berhenti, tapi harus lari jauh lebih kencang," ungkap Ganjar. Salah satunya penerapan sekolah gratis di SMA dan SMK Negeri di Jateng. 

Sehingga akses pendidikan terbilang semakin mudah dan merata. "Dan mereka yang tidak mampu harus dibantu negara. Soal cara ada banyak. A

da yang sifatnya konvensional, ada yang kita bangun sekolah virtual untuk menyiapkan generasi muda kita menyambut perubahan global yang sangat luar biasa," lanjut dia. Kemudian, perihal riset, perlu ditingkatkan untuk menyelesaikan persoalan yang tidak tuntas dengan lebih cepat.

"Apalagi perguruan tinggi kita sudah punya BRIN dan Jawa Tengah punya Brida, maka kolaborasi ini kami pakai. Cepat, akseleratif dalam menghasilkan sebuah karya menjadi lebih penting karena pergerakan dunia menjadi penting," tutur dia. 

Lebih lanjut, Ganjar tetap menegaskan pentingnya pendidikan karakter dan budi pekerti untuk diajarkan kepada semua pelajar.

"Ada kesantunan, keadaban, dari seluruh siswa dan pelajar untuk ditanamkan sejak dini. 

Termasuk membangun integritas pelajar kami sedini mungkin, sehingga mereka mengerti mana yang baik dan buruk dan bagaimana menjaganya, ya termasuk bagaimana hormat kepada orangtua, cinta bangsa dan negara," imbuh dia. 

Untuk diketahui, Disdikbud Jateng mencatat 17 blank spot yang belum memiliki SMK atau SMA di kecamatannya. Pihaknya masih mengupayakan pengadaan sekolah di titik tersebut demi pemerataan akses pendidikan di Jateng.

Posting Komentar

0 Komentar