Ganjar! Sosok Pemimpin yang Tidak Pernah Lari dari Masalah!


 

Siapapun berhak menyukai Ganjar Pranowo dengan berbagai alasan. Entah karena parasnya yang tampan, ataupun soal kepribadiannya yang sederhana dan humble. Namun jika aku ditanya kenapa memilih Ganjar, jawabanku simpel: dia pemimpin yang berani dan tidak pernah lari dari masalah.

Ukuran keberanian bagi seorang pemimpin tentu bukan hanya dilihat dari pidatonya yang menggebu-gebu, atau gaya bicaranya yang gampang meluap-luap. Namun sejauh mana yang dikatakan mampu melahirkan tindakan kepemimpinan yang bertanggung jawab hingga mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Sebab tak ada seorang pun pemimpin yang bebas dari masalah. Dan itulah ujian nyata bagi kepemimpinan seseorang. Dalam situasi sesulit apapun, seorang pemimpin yang baik mampu menghadapi dan menyelesaikannya dengan elegan. Tidak justru melempar kambing hitam, atau bahkan memilih bersembunyi di balik alibi-alibi kolotnya.

Dengan penduduk lebih dari 34 juta jiwa, di Jawa Tengah inilah kepemimpinan Ganjar Pranowo ditempa dan diuji. Cobaan, rintangan, sudah beberapa kali datang menerpanya.

Persoalan yang menghampiri Ganjar di awal-awal menjabat adalah masalah klasik, soal infrastruktur. Kritikan, bahkan serangan soal buruknya kondisi jalan sering menyasarnya waktu itu. Bahkan sampai ada yang menyebut Jateng pusatnya wisata jeglongan sewu karena banyak jalan berlobang.

Tapi Ganjar tidak mengelak, apalagi lepas tangan. Ia dengarkan betul kritikan-kritikan itu. Maka di awal-awal kepemimpannya, sektor infrastruktur pun masuk daftar prioritas pembenahannya. Bahkan dari persoalan itu, Ganjar kemudian mampu menciptakan aplikasi Jalan Cantik, ruang aduan bagi warga untuk melaporkan kondisi jalan di wilayahnya.

Begitulah Ganjar. Ia mampu melihat peluang di tengah kondisi yang paling sulit sekalipun. Semata-mata hanya satu muaranya: untuk memudahkan pelayanan masyarakat. Ganjar sadar, sekarang era kolaborasi. Pemerintah saja tidak bisa untuk menyelesaikan dan mengecek kondisi jalan rusak. Dan dengan aplikasi ini, warga pun turut terlibat dan bekontribusi dalam membawa tatanan di Jateng menjadi lebih baik.

Masalah lain yang pernah menimpa Ganjar di Jateng adalah soal pabrik semen di Rembang, hingga penambangan di Wadas. Semen Rembang memang sempat menimbulkan polemik karena ada warga yang pro dan kontra. Demo pun berkali-kali dilakukan saat itu.

Tapi apa yang waktu itu Ganjar lakukan? Apakah dia diam saja dan masa bodoh mentang-mentang tidak ada persoalan hukum yang dilanggar? Tidak. Ganjar tetap datangi warga yang marah-marah untuk berdialog dan menyelesaikan persoalan. Setelah rembugan berkali-kali, solusi pun kemudian didapatkan. Sekarang, sebanyak enam desa di sekitar pabrik semen itu punya saham di perusahaan tersebut.

Jika menengok kembali ke belakang, berdirinya pabrik semen di Rembang ini memang punya riwayat yang panjang. Ganjar juga menceritakan hal ini di acara Kick Andy. Bahwa dulu sering kali ada penambangan kapur liar di gunung Kendeng yang hasilnya dibawa ke pabrik semen di luar Rembang.

Karena eksploitasi liar itulah tokoh ulama setempat pun mengusulkan agar pabrik semen didirikan saja di Rembang. Dengan begitu warga sekitar juga merasakan manfaatnya secara ekonomi. Setelah melewati masalah dan diskusi yang panjang, itulah hasilnya yang terlihat sekarang. Warga di enam desa punya saham, mereka punya tambahan pendapatan asli desa yang muaranya untuk kemakmuran rakyat.

Hampir sama seperti semen Rembang, polemik di Wadas, Purworejo, juga sempat berjalan alot. Kita pasti belum lupa bagaimana Ganjar mendatangi lokasi itu sendirian tanpa pengawalan untuk menemui warga dan mengajak berdialog. Bahkan Ganjar sampai menginap di salah satu rumah warga agar tahu kondisi masyarakat disana.

Ganjar sedikitpun tidak lari menghadapi masalah, apalagi lepas tangan. Meski Bendungan Bener adalah proyek nasional, dan bahwa Purworejo juga ada bupati, Ganjar tetap berdiri paling depan untuk bertanggung jawab. Bahkan dengan gagah berani Ganjar meminta maaf atas terjadinya insiden hingga penangkapan warga yang sempat terjadi saat itu. Ganjar juga lah yang meminta warga yang ditahan untuk dilepaskan.

Kenyataannya, dengan cara-cara humanis yang Ganjar lakukan, permasalahan di Wadas bisa diselesaikan. Sekarang anda bisa lihat dan baca sendiri beritanya soal kabar warga desa Wadas. Mereka sehat, segar bugar, dan seluruhnya sumringah.

Track record kepemimpinan Ganjar di Jateng memang tidak ada daftarnya lari dari masalah. Semua persoalan Ganjar hadapi. Aku pun yakin keberanian Ganjar ini lahir karena wujud kepeduliannya pada rakyat. Tanpa perasaan peduli, tak mungkin dia berjuang untuk menyelesaikan masalah yang dialami warganya.

Satu lagi bukti bahwa Ganjar tak pernah lari dari masalah adalah soal Israel. Dari semua persoalan yang dialami Ganjar, aku kira inilah ujian paling berat yang dilewati Ganjar. Sangat susah dibayangkan bagaimana dia mampu menghadapi 300 ribu lebih komentar pedas. Dari makian, hujatan, semuanya ada. Tapi sama sekali dia tidak membatasi kolom komentar instagramnya, apalagi menutupnya.

 

Alasannya, dia tak ingin membendung warga mengekspresikan kekesalannya.

Jujur saja kalau aku yang berada di posisi Ganjar, aku tidak yakin bisa tetap kuat dan setegar itu. Mentalku kemungkinan besar sudah pasti hancur. Aku pernah menonton acara podcast tentang pengakuan publik figur yang pernah dihujat netizen. Semuanya mengaku stres bahkan ada yang sempat depresi berat.

Tapi Ganjar benar-benar luar biasa. Ia begitu tenang menghadapinya. Bahkan dengan ketenangan itu, ia mampu menjelaskan secara gamblang dan mudah soal polemik itu.

Ganjar juga sangat memahami kekecewaan pemain Timnas yang gagal bermain. Dan sekali lagi, Ganjar tidak lari, dia meminta maaf, hingga bertanggung jawab menyiapkan pekerjaan buat masa depan mereka.

Memang sulit membendung rasa kecewa. Namun dengan sikap yang ditunjukan Ganjar, itu telah membuktikan kepekaannya dalam melihat masalah, dan semakin menunjukkan kematangannya sebagai pemimpin.

Itulah berbagai ujian yang pernah Ganjar hadapi selama memimpin Jawa Tengah. Sepertinya tidak salah dong jika aku menyebutnya gentleman yang datang dari desa di lereng Gunung Lawu. Dia memang memukau dan berkelas. Keberanian yang dimiliki Ganjar inilah yang sekarang telah dinantikan banyak orang di seluruh penjuru tanah air.

Posting Komentar

0 Komentar