Melihat Kondisi Jembatan Memprihatinkan, Ganjar Kucurkan Rp 48 M Untuk Pembangunan Jembatan di Magelang


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucurkan anggaran sebesar Rp 48 miliar untuk pembangunan jembatan 'Indiana Jones' di Magelang yang akan dimulai pada 2024.

Jembatan 'Indiana Jones' merupakan sebutan dari jembatan gantung yang berada di Kali Progo, Ngembik, Magelang. Berdasarkan informasi warga sekitar, jembatan ini dibangun pertama kali di tahun 1989 secara swadaya.

Namun, kondisi jembatan sepanjang 100 meter tersebut terlihat memprihatinkan karena terbuat dari bambu. Sementara kerangka jembatan di ujung barat dan timur sudah retak dan membahayakan.

"Tahun depan (dengan anggaran) Rp 48 miliar. Jadi ini ada kontribusi dari Pemkot, ada kontribusi dari kabupaten," ucap Ganjar dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023).

Hal ini disampaikan Ganjar usai meninjau jembatan didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Wali Kota Magelang, Nur Aziz, Senin (8/5).

Ganjar menjelaskan saat ini, Pemkab Magelang telah berkontribusi mengerjakan pembangunan jembatan sepanjang 500 meter, tepatnya di sisi barat Kali Progo. Di sisi lain, Pemkot Magelang mengerjakan di bagian timur Kali Progo, tepatnya sebelum jembatan gantung.

"Nanti provinsi yang bangun konstruksi bawahnya, pusat yang bangun konstruksi di atasnya. Sehingga harapan kita di antara yang kota dan kabupaten bisa masuk. Jadi semuanya bisa berjalan. Karena kalau kita lihat benthet-benthet kayak begini kan juga medeni, ini bahaya," paparnya.

Didampingi Kadis PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung, Ganjar mengatakan nantinya jembatan tersebut akan dibuat dengan ukuran lebar 7 meter dan panjang 100 meter.

"Nanti transportasinya pasti bagus. Ini kan hanya bisa dilalui jalan kaki, sepeda motor. Kalau nanti iya, akan bisa dilewati kendaraan besar," imbuhnya.

Dalam kunjungannya, Ganjar menyampaikan seorang warga bernama Pantopo sempat bercerita kisah awal pembangunan jembatan tersebut.

Ia mengatakan jembatan ini awalnya dibangun ketika ayah Pantopo bernama Cipto prihatin dengan kondisi warga di antara Kali Progo yang harus menyeberang menggunakan gethek dan sering terjadi kecelakaan air.

"Maka dibuat ini. Tentu ini nanti bisa kami kasih penghargaan. Kalau perlu nanti dikasih namanya Jembatan Pak Cipto karena beliau yang pertama merintis. Nah ini putranya yang sekarang masih mengelola. Kami melihat partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa," ungkap Ganjar.

Ganjar menambahkan kehadiran jembatan tersebut dimanfaatkan warga Rejosari, Bandongan maupun sekitarnya untuk berangkat sekolah, berdagang, maupun berangkat kerja menuju Kota Magelang.

Selain melewati jembatan, warga Rejosari, Bandongan bisa melewati jalan lainnya untuk menuju Kota Magelang, namun jarak tempuhnya mencapai 10 km. Sedangkan jika ditempuh menggunakan jembatan gantung, jarak tempuhnya menjadi lebih dekat.


(akd/ega)


Posting Komentar

0 Komentar