Bakal
calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengatakan, "cawe-cawe" yang
dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dalam rangka intervensi politik.
Ganjar memandang bahwa Jokowi melakukan "cawe-cawe" sebagai kader
partai. Pernyataan ini disampaikan Ganjar usai meresmikan Rumah Aspirasi
Relawan Ganjar Pranowo Presiden 2024 di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023).
“Tapi, kalau cawe-cawe yang selama ini diartikan akan mengintervensi politik
dalam arti keseluruhan yang kemudian menjadi tidak fair, saya kira itu tidak
akan terjadi,” kata Ganjar, Kamis.
Menurut Ganjar, Jokowi memiliki hak melakukan
"cawe-cawe" terkait kontestasi Pemilu 2024 dalam kapasitasnya sebagai
kader partai. Tindakan yang diprotes sejumlah pihak itu, menurut Ganjar,
merupakan hak politik Jokowi. “Jadi saya sangat percaya beliau sedang
menggunakan hak politiknya sekaligus sebagai kader partai,” ujarnya. Ganjar
lantas mengatakan, Jokowi merupakan mentornya di pemerintahan dalam
kapasitasnya sebagai presiden sementara dirinya sebagai gubernur Jawa Tengah.
Persinggungannya dengan Jokowi sudah berlangsung sejak Jokowi menjadi Wali Kota
Solo. “Kita tim sukses beliau di gubernur, tim sukses di pilpres, dan kami
dekat sekali,” kata Ganjar.
Sebelumnya, Jokowi mengaku "cawe-cawe"
demi bangsa dan negara saat mengumpulkan sejumlah pimpinan media massa di
Istana Kepresidenan, Jakarta pada 29 Mei 2023. Pengakuan Jokowi tersebut
kemudian ditanggapi oleh bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan
(KPP), Anies Baswedan. Menurutnya, terdapat kekhawatiran sejumlah pihak akan
terjadi penjegalan terhadap figur capres atau calon wakil presiden (cawapres)
tertentu. Anies lantas berharap kekhawatiran-kekhawatiran terkait Pilpres 2024
tidak benar. “Kami berharap kekhawatiran-kekhawatiran itu tidak benar dan
justru yang terjadi adalah pelaksanaan yang baik, pelaksanaan yang sesuai
dengan prinsip demokrasi, jujur, adil,” ujar Anies di Sekretariat Perubahan,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 30 Mei 2023.
0 Komentar