Ku ambil kutipan tersebut dari
“Kisah Lilin dan Pemimpin.” Alasan dibalik diriku mengutip kalimat tersebut,
karena sejatinya gambaran seorang pemimpin di ibaratkan seperti nyala sebuah
lilin, yang mampu menerangi serta menghangatkan seisi rumah.
Menjadi seorang pemimpin,
bukanlah sekedar posisi yang hanya memerintah maupun mengawasai saja. Pemimpin
ialah yang mampu untuk membimbing, membina dan mengembangkan kelebihan dari
masyarakatnya. Sehingga, terciptalah sinergi dalam proses pencapaian cita-cita
bersama.
Dan tentunya, potret dari
seorang pemimpin tersebut sudah dapat kita rasakan hampir 10 tahun lamanya. Di
masa kepemimpinan dari seorang Jokowi selama dua periode, negara Indonesia
telah mengalami banyak perubahan secara signifikan.
Pesatnya perkembangan
infrastruktur sampai ke pelosok negeri pun telah dinikmati oleh masyarakat.
Melihat fenomena demikian, tak salah jika seandainya Jokowi mendapat julukan
sebagai “Bapak Infrastruktur.”
Dibalik kesuksesan Jokowi saat
ini, pastinya juga berkat campur tangan pendukung-pendukung pro Jokowi, yang
telah dengan setia menemani jejak langkahnya selama menjadi orang nomor satu di
Indonesia.
“Relawan,” itulah karapan yang
umumnya dikenal oleh mayoritas masyarakat di Indonesia. Kali pertama menyebut
kata “relawan,” satu hal yang langsung tercetus dalam benakku ialah, ketika
mengingat momen dimana bersatunya puluhan ribu simpatisan Jokowi yang bersatu
padu terlihat memadati kawasan Gelora Bung Karno di Senayan.
Gemuruh riuh suasana saat itu
terdengar memekak kedua telinga. Antusiasme dari barisan pendukung Jokowi yang
kala itu kompak mengenakan pakaian serba putih terlihat tumpah ruah menjadi
satu.
Menatap fenomena yang membahana
itu, sontak membuat bulu romanku bergidik lantaran rasa takjub yang telah
membludak direlung hati.
Namun sepertinya, waktu
bergulir begitu cepat. Kebungahan hati yang melanda diri membuat kita hampir
lupa, jika sejatinya Bapak Infrastruktur ini tak lama lagi akan habis masa
baktinya.
Menjelang purna tugas seorang
Jokowi, lantas bagaimana dengan barisan pendukungnya? Akankah komunitas yang
dahulunya dibentuk demi memenangkan Jokowi akan pensiun begitu saja?
Jawabannya, tak perlu risau
maupun khawatir akan hal itu. Sebab, sedari awal para relawan Jokowi ini memang
sudah mempatrikan hatinya kepada orang yang tepat. Sehingga, sudah pasti
pelabuhannya nanti juga akan jatuh kepada orang yang pantas dalam meneruskan
semua perjuangan dari sang empu negeri.
Habisnya masa jabatan Jokowi,
tak membuat relawan ini bubar tanpa alasan. Justru, mereka kini semakin erat
dalam bergandengan tangan dan kembali menggaungkan semangat persatuan.
Mayoritas pendukung Jokowi, telah memantapkan hati serta pikirannya untuk
kembali berjuang dan turun ke medan perang.
Karena cinta dan kasih sayang
masyarakat terhadap Jokowi masih begitu lekat. Membuat simpatisan Jokowi
sepakat akan mendukung sosok yang memiliki pola pikir serta tabiat merakyat
layaknya seorang Jokowi.
Ganjar Pranowo, sosok yang
teramat tepat untuk meneruskan kiprah yang telah dilakoni oleh seorang Jokowi
selama menjabat sebagai Presiden.
Dari sejauh mata memandang,
sosok Ganjar memang dinilai memiliki kemiripan dengan Jokowi. Keduanya
sama-sama telah lama hidup dalam dunia pemerintahan. Jokowi yang memulai karir
politiknya dengan menjadi Wali Kota Solo, kemudian dinaikkan tanggung jawabnya
menjadi Gubernur DKI, hingga sampai pada titik tertingginya menjadi seorang
Presiden dua periode. Pun dengan Ganjar, yang pertama kali menjabat sebagai
anggota DPR RI hingga kemudian dilantik menjadi Gubernur selama dua periode.
Mungkin dahulunya tak ada yang
menyangka, jika seorang tukang kayu itu bisa menjadi seorang Presiden. Begitu
pula dengan Ganjar, yang notabenenya bukanlah siapa-siapa. Dirinya hanyalah
seorang anak polisi dengan jabatan rendah. Namun berkat kekonsistenannya,
membuat lelaki berambut putih ini diamanahi tugas besar untuk melayani tuannya
(rakyat).
Kendati demikian, tak perlu
ditampik lagi jika keduanya telah sama-sama merasakan geliat kehidupan warganya.
Tepat di malam kemarin, diriku
kembali dibuat terperangah bukan main. Kedua manikku tiba-tiba saja dibuat
meneteskan bulir bening hingga membasahi pipi. Trenyuh hati ini saat mengetahui
betapa besarnya semangat dari relawan yang hendak memperjuangkan Ganjar demi
memenangkan kontestasi Pilpres tahun depan.
7.000 umat manusia berkumpul
dalam satu ruangan, tepatnya di Basket Hall Senayan. Ribuan simpatisan yang
hadir itu pun berasal dari 140 organ relawan Jokowi. Perlu digaris bawahi, jika
relawan Jokowi bukanlah kelompok kaleng-kaleng yang sekedar ingin banyak
dikenal semata.
Melainkan, relawan ini telah
terbentuk sedari periode pertama Jokowi menjabat, tepatnya sejak tahun 2014
silam. Relawan inilah yang telah setia mengawal Jokowi dalam mengarungi dua periode
Pilpresnya.
“Kekuatan relawan yang sangat
dahsyat…” ungkap Ganjar yang saat itu tengah berdiri tegap dan terlihat sedang
melayangkan ucapan terima kasihnya pada ribuan relawan Jokowi atas
pendeklarasian dirinya.
Ribuan relawan tersebut telah “madep
mantep,” (yakin) untuk memperjuangkan Ganjar supaya bisa menjadi pemimpin
mereka setelah purna tugasnya seorang Jokowi .
Di mata relawan Jokowi yang
saat ini telah resmi mendeklarasikan Ganjar, menilai jika sosok jangkung
berambut putih ini memiliki loyalitas tinggi, mempunyai komitmen terhadap
masalah-masalah kebangsaan, bertanggung jawab serta pekerja keras.
Mungkin inilah salah satu
petunjuk dari argument yang sebelumnya diutarakan oleh Sang Presiden, ketika
menghadiri agenda yang bertajuk ”Nusantara Bersatu”. Kala itu, Jokowi
mengingatkan supaya masyarakat jangan salah dalam memilih pemimpin. Perawakan
berwajah kerut serta berambut putih, menjadi rujukan dari seorang Jokowi.
Dan besar kemungkinan, momen
kampanye Jokowi saat di GBK tahun 2019 lalu, akan kembali terulang di 2024.
Dimana GBK dipadati oleh puluhan mungkin jutaan umat manusia yang akan
meramaikan kampanye Ganjar kelak.
Kita doakan saja, semoga semua
harapan, cita-cita serta usaha yang telah ditempuh oleh relawan Jokowi dalam
memenangkan Ganjar dapat terlaksana dengan baik.
0 Komentar