Ingat Ini !!! Kunjungan bukan ke China Saja, Tapi Juga ke Jepang dan Korea Selatan, Selain Miliki Kekuatan Ekonomi di Asia Timur, Global Mampu Dikuasai


 

Kunjungan Jokowi juga mengundang komentar dari netizen, tentu dari para haters Jokowi juga.

Ada yang berkomentar, 'Jokowi antek China', ada pula yang berkomentar 'Jokowi mau ngutang lagi'. Yuk kita bahas satu persatu alasan kunjungan ini perlu dilakukan.

Yang pertema harus diingat, Jokowi melakukan kunjungan bukan hanya ke China saja, tapi juga ke Jepang dan Korea Selatan.

Patut diketahui, China, Jepang dan Korsel merupakan tiga kekuatan ekonomi bukan hanya di Asia Timur tapi Asia secara keseluruhan, bahkan secara global.

Bisa jadi yang tidak suka dengan kunjungan Jokowi ke China adalah bagi yang berpandangan sempit atau tidak suka dengan etnis China, kita harus paham bahwa kita hidup di dunia ini tidak bisa sendirian, manusia adalah mahluk sosial, dan sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan bantuan dari sesama manusia, bahkan kalau ada satu manusia meninggal, dia pun butuh bantuan untuk menguburkan jenazahnya.

Haters harus paham, Indonesia tidak bisa hidup sendirian di Bumi ini tanpa ada negara lain. Indonesia butuh China, begitu pula sebaliknya, dan dengan negara lain juga sama. Sama kaya kita hidup bertetangga dengan tetangga lainnya dalam satu komplek perumahan.

Ingat etnis China sudah ada di Indonesia sejak dahulu kala bahkan lebih dahulu datang sebelum para pedagang arab yang menyebarkan agama.

Mungkin ada yang tidak suka karena etnis China keturunan dibilang pelit dan lain sebagainya, tapi itu hendaknya jangan di pukul rata, banyak juga orang China keturunan di Indonesia yang suka menyumbang dan memberikan donasi. Jadi jangan dilihat sukunya.

cara materi. Lagipula tidak semua China keturunan sukses, banyak juga yang masih sulit secara ekonomi, jadi jangan disama ratakan. Itu rasis dalam cara berpikir namanya.

Bagaimana kalau ada yang bilang kunjungan Jokowi ke China hanya untuk berutang, nah ini yang harus dipahami. Ingat hampir semua negara itu punya utang, Amerika saja negara kuat berutang pada China, bahkan China pun ada utang juga kepada Indonesia.

Mungkin ada yang bingung kok bisa dua negara yang sama, bisa saling punya utang, tentu bisa dong, kan pinjamannya dilakukan oleh sektor yang berbeda, BUMN yang berbeda dan proyek yang berbeda, jatuh temponya juga berbeda, untuk menjelaskannya mungkin agak kepanjangan disini, karena ini berkaitan dengan ilmu ekonomi.

Selain itu, bagi yang berpikir Indonesia harus bebas utang, itu salah. Karena untuk berusaha pun seseorang perlu modal, itulah kenapa ada pinjaman untuk usaha kecil, jangan salah orang kaya pun bahkan perusahaan besar utangnya banyak.

Jadi intinya bagaimana mengelola utang ini secara benar dan menjaga agar rasio utang tetap terjaga dan tidak melebihi keadaan keuangan satu negara.

Jangan salah, di masa periode Jokowi inilah Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia ke China menyusut drastis. Jadi Jokowi datang ke sana dengan kepala tegak.

Jadi bayangkan situasinya, sudah kondisi resesi global, Indonesia berjuang untuk bertahan, bahkan diramalkan lebih cepat pulih dibanding negara-negara lain. Masih sanggup bayar utang pula. Eh ini malah disamakan dengan Sri langka. Kan ngaco. Demen banget lihat Indonesia rusuh. Yang lucu banyak haters mengidolakan pemimpin Turki Erdogan, padahal faktanya, inflasi Turki lagi gila-gilaan disana.

Kembali ke topik kunjungan Jokowi ke China tadi, ini dilakukan sekali lagi demi ekonomi rakyat Indonesia juga, bahkan ekonomi para haters. Jika dilihat dari data, kerja sama RI dan China ini bernilai trilyunan dollar AS, dan jumlahnya meningkat tahun demi tahun, jadi ya ini menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Bagi para haters, jagan rasis, mungkin ada baiknya mempelajari hidup bernegara, atau belajar ilmu ekonomi lebih dahulu, atau simplenya mulai dari hidup bertetangga dan saling toleransi, hidup di dunia ini tidak bisa seorang diri.

Posting Komentar

0 Komentar