Rasio Utang Indonesia Lebih Rendah Dibanding Negara Maju, Sri Mulyani Tegaskan Hal Ini Karena Penerapan Ketat Disiplin Fiskal


 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan rasio utang Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara maju dan negara berkembang. Utang negara, kata dia, terjaga karena penerapan disiplin fiskal yang ketat.

“Jadi ini adalah posisi yang Indonesia akan tetap jaga dalam kondisi, di mana risiko sekarang bergeser dari ancaman pandemi yang melumpuhkan ekonomi menjadi ancaman ekonomi dan keuangan global, serta krisis pangan dan energi,” kata Sri Mulyani dalam paparan konferensi pers APBN KiTA, Rabu, 27 Juli 2022.

Rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB), seperti yang diproyeksikan IMF per April 2022, adalah 42,71 persen. Angka itu jauh lebih kecil dari negara maju, seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan.

Pun bila dibandingkan dengan negara-negara peers Indonesia di ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, Filipina, atau negara peers di G20, seperti Brasil, Meksiko, Cina, dan India, rasio utang Indonesia masih tetap rendah. Seperti dinukil dari IMF Database April 2022, rasio utang negara-negara maju dan berkembang berada di atas Indonesia.

Rasio utang Amerika Serikat, misalnya,125,58 persen terhadap PDB negara tersebut. Kemudian, rasio utang Jepang rasio 262,54 persen. Sementara itu, negara berkembang yang menjadi negara peers Indonesia, seperti Malaysia, memiliki rasio utang 69,25 persen terhadap PDB.

“Dengan ekspor, impor, dan inflasi yang relatif baik, kondisi Indonesia masih relatif lebih baik dibanding negara-negara peers,” kata Sri Mulyani.

Selain rasio utang yang rendah, credit default swap (CDS) Indonesia mengalami penurunan tren di posisi 117 per 27 Juli 2022 . Sri Mulyani mengakui CDS Indonesia mengalami kenaikan dibandingkan Januari sama seperti CDS lima tahun dari peers Indonesia. Namun, posisi Indonesia jauh lebih rendah atau hampir 100 bps di bawah negara peers.

“Ini menandakan persepsi default risk di Indonesia lebih rendah dibanding negara-negara peers kita atau negara pembanding kita, seperti India, Cina, Brasil, Meksiko, Afrika Selatan, Malaysia, Filipina, dan Turki,” pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar