Sesuai Keinginan Jokowi, Menteri Teten Serukan Agar Masyarakat Beli Produk Lokal, Cara Hadapi Stagflasi!


Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendorong pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menghadapi potensi stagflasi di semester II 2022.

"Kami akan terus dorong konsumsi masyarakat dengan membeli produk produk UKM, untuk menggerakkan ekonomi kita," jelas Teten pada peringatan Hari UMKM Nasional Tahun 2022 di Mal Cihampelas Walk, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jumat (12/8/2022).

Menurut dia, salah satu kekuatan ekonomi Indonesia yaitu bertumpu pada pelaku usaha seperti UMKM. Sehingga perlu dilakukan berbagai upaya agar roda bisnis pelaku usaha bisa terus berjalan. Sejarah pun mencatat, selama ini pelaku UMKM cukup kuat kendari diterpa berbagai krisis ekonomi.

Untuk mendorong konsumsi masyarakat terhadap produk UMKM, pihaknya akan membuat membangun platform digital untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi UMKM. Saat ini kami telah membangun E-Katalog, Toko Daring, ODS, OSS, smesta, lamikro, S-KOPI (financial hub dan kredit scoring), dan ISSMEI (layanan terintegrasi UMKM).

"Juga melakukan perluasan akses pasar terhadap produk KUMKM melalui kebijakan afirmasi 40% belanja pemerintah untuk menyerap produk-produk UMKM dan koperasi, " beber dia.

Langkah lain yang dilakukan adalah pemberian insentif bagi perusahaan yang bermitra dengan UMKM. Penguatan konsultan dan lembaga pendampingan UMKM, pengembangan inovasi pendanaan program.

Menurut Teten, adopsi teknologi dan inovasi digital berpotensi untuk meningkatkan ketahanan, produktivitas, dan pemulihan ekonomi. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai Rp5.400 triliun di tahun 2020-2030 dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Dua tahun pandemi ini, juga telah mendorong UMKM bertransformasi digital. Sebanyak 19 juta UMKM saat ini masuk dalam ekosistem digital, tumbuh sekitar 137% dari sebelum pandemi. "Kita optimis target 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada tahun 2024 dapat tercapai, termasuk di dalamnya target 1 juta produk UMKM on-boarding dalam e-katalog belanja pemerintah pusat dan daerah di tahun 2022," kata dia.

Saat Ini tidak hanya e-commerce yang bertumbuh, platform lainnya, seperti penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi (edutech), properti berbasis teknologi (property-tech), transportasi online (ride hailing), dan pelayanan kesehatan berbasis teknologi (healthtech). Pada 2030, nilai transaksinya diperkirakan mencapai masing-masing Rp 160,4 triliun, Rp 575 triliun, Rp 202,4 triliun, Rp 401 triliun, dan Rp 471,6 triliun.

Sementara, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendorong konsumsi dalam negeri terhadap produk UMKM, sebagai langkah bersama mendorong ekonomi yang saat ini sedang tidak baik baik saja. "Kuncinya adalah bagaimana kita bisa saling kolaborasi antar provinsi atau daerah untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri, " imbuh dia.

Posting Komentar

0 Komentar