Jangan Asal Ngomong Deh, Skenario Dua Paslon Pemilu 2024 Yang Atur Parpol, Bukan Jokowi!


Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak memiliki kewenangan membuat skenario hanya dua pasangan calon presiden (Capres) yang berhak maju di Pilpres 2024.

Hal itu untuk membalas tudingan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief yang menuding Jokowi hanya ingin dua Paslon yang maju di Pilpres.

"Yang menentukan pasangan calon bukan pribadi Pak Jokowi, bukan Pak SBY juga. Tapi parpol atau gabungan parpol," kata Ade Senin (26/9).

Ade menjelaskan hanya parpol atau koalisi parpol yang memiliki hak dan kewenangan untuk mengusung Capres di Pilpres. Asalkan mereka dapat memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Hal itu sudah terejawantahkan dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan UU tentang Pemilu.

"Tidak ada individu mana pun yang bisa menentukan Paslon ke depan satu, dua atau tiga atau seterusnya, yang menentukan itu parpol karena itu ditentukan oleh UU," kata dia.

Ade lantas mempertanyakan asal usul sumber utama tudingan Andi Arief kepada Jokowi. Ia meminta agar Andi berkomentar dengan sumber yang bisa dipercaya.

"Yaitu sumbernya dari mana? Kalau katakan sesuatu kan sumbernya harus bisa dipercaya," ucap Ade.

Ia juga mengungkapkan soal skenario hanya dua pasangan calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Sebelumnya, Andi Arief sempat menuding ada skenario dua Paslon Capres untuk maju di Pilpres 2024 dari Istana. Ia mengklaim info itu sempat disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, SBY mengecek satu per satu informasi tersebut. Andi juga menyatakan bahwa SBY sudah bertemu dengan seluruh pimpinan partai, kecuali PDIP.

Dalam pertemuan itu, seluruh pimpinan partai menyampaikan keluh kesah ke SBY. Menurut Andi informasi yang didapat oleh SBY, skenario dua calon presiden itu keluar dari mulut Presiden Joko Widodo.

"Pak Presiden hanya mau dua calon. 'kenapa dua calon Pak Presiden? kan ada Anies, ada Ganjar'," kata Andi.

"'Oh, Anies kan sebentar lagi masuk penjara. Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau enggak nurut ya tinggal masuk penjara aja itu' jahat bukan?" tambahnya.


Posting Komentar

0 Komentar