Ternyata Era Jokowi Infrastruktur Berkembang Pesat, Zaman SBY Kok Banyak Mangkrak ?


Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) yang juga merupakan Ketua DPC PDIP Tangerang Selatan, Wanto Sugito, menyayangkan ada narasi yang mencoba menyesatkan masyarakat yang disampaikan oleh Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Di mana AHY menyebut kepemimpinan setelah era Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY hanya meneruskan pembangunan yang sudah jadi sekitar 70-90 persen saja. Dia pun menyebut dengan istilah tinggal gunting pita.

"Rakyat Indonesia mencatat begitu banyak proyek infrastruktur SBY yang mangkrak. Monumen Hambalang adalah bukti korupsi sistemik. Proyek pembangkit listrik 10 ribu MW banyak yang mangkrak, dan memperjelas bagaimana SBY hanya menampilkan proyek angan-angan tanpa realisasi. Saya siap berdebat dengan AHY, memperbandingkan prestasi kinerja pembangunan infrastruktur antara SBY dan Presiden Jokowi," kata Wanto seperti dikutip dalam keterangannya, Minggu (18/9/2022).

Dia menegaskan, sah saja jika berpidato terlebih membanggakan prestasi ayahnya. Hanya menyayangkan, jika itu tak disajikan dengan data yang akurat.

"Berpidato politik hanya sebagai retorika tanpa data adalah pembodohan publik, bahkan bisa masuk kategori pembohongan publik," jelas dia.

Sementara, pengamat ekonomi Defiyan Cori menyebut banyak pencapaian yang dilakukan Presiden Jokowi selama ini.

"Tentu saja banyak pencapaiannya. Banyak infrastruktur yang sejatinya bisa diselesaikan di era pemerintahan sebelumnya, tapi tak selesai. Kemudian diselesaikan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi, bahkan diperkuat," kata dia.

Bahkan, pembangunan bendungan yang ada, disebutnya mempunyai peranan penting. "Bendungan ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan produktivitas pertanian," tukas Cori.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat menyindir proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sindiran itu, dilontarkan AHY saat menyapa kader Partai Demokrat tiap daerah di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2022. Tepatnya saat AHY menyapa kader Demokrat dari DKI Jakarta.

"DKI Jakarta, mana tuan rumah?" kata AHY di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

Namun, hanya sedikit kader yang menyahut sapaan AHY dan disoraki kader dari daerah lain. Menanggapi hal itu, AHY bergurau, menyebut DKI Jakarta tidak punya Kabupaten/Kota seperti DPD Provinsi lainnya.

"Jangan salahkan kalau sedikit, kan enggak ada kabupaten/kota di sini. Nanti kalau pindah ibu kota kan begitu, kalau sukses ya kan," lanjut AHY.

Selain proyek IKN, dalam pemaparannya saat membahas agenda Rapimnas, AHY juga menyindir pemimpin setelah SBY yang meneruskan proyek pembangunan infrastruktur era SBY dengan sekedar gunting pita.

"Direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal ngga?" kata AHY.

"Ya kita ngga perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan 'Ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," lanjut dia.

AHY menyebut tindakan itu sebagai klaim yang disayangkan. Menurut AHY, ucapan terima kasih kepada Demokrat, khususnya kepada SBY lah yang harusnya dilakukan.

"Kenapa sih kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakan landasan telah dibangun 70 persen, 80 persen sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita, terima kasih demokrat, terima kasih SBY, begitu," katanya.

Posting Komentar

0 Komentar