Alasan Jokowi Ingin Akhiri PPKM Terungkap! Moeldoko Bilang Karena Covid-19 Tak Lagi Mematikan.


Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginginkan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diakhiri akhir tahun ini. Menurut Moeldoko, hal itu lantaran virus Covid-19 dianggap tidak mematikan lagi seperti pada awal kemunculannya.

 

"Covid-19 mematikan beberapa orang, dari situ salah satu pertimbangannya. Oh ternyata Covid sudah tidak lagi menjadi ancaman yang signifikan dalam konteks mortality-nya. Jadi semuanya akan dilihat secara menyeluruh," kata Moeldoko di kawasan Senayan, Jakarta Pusat Kamis, 22 Desember 2022.

 

Meski Covid-19 dianggap tidak begitu mematikan lagi, Moeldoko menyebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih meminta waktu untuk mengkaji peniadaan PPKM. Moeldoko menyentuh Kemenkes bakal melakukan evaluasi sebelum memutuskan PPKM berakhir.

 

"Pak Menkes masih meminta waktu. Kita lihat nanti akhir tahun seperti apa, karena ada melalui istilahnya evaluasi apa begitu, nanti kita lihat. Mudah-mudahan ya awal-awal tahun depan ya bisa," kata eks Panglima TNI itu.

 

Sebelumnya, rencana untuk menghentikan PPKM ini disampaikan Jokowi beberapa jam sebelumnya, saat acara Outlook Perekonomian Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022. "Mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, (Pembatasan Sosial Berskala Besar), PPKM kita," kata Jokowi.

 

Jokowi kembali bercerita soal dirinya yang pernah menolak kebijakan lockdown. Saat varian Delta masuk ke Indonesia, kasus harian mencapai 56 ribu. "Saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown, termasuk masyarakat," kata dia.

 

Tapi kalau kebijakan lockdown itu diambil, Jokowi yakin kondisi Indonesia akan lebih buruk dibandingkan saat ini yang cenderung bisa bertahan. "Kalau itu kta lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain saat ini," kata dia.

 

Lalu muncul lagi varian Omicron, di mana kasus harian tembus 64 ribu saat puncaknya. Jokowi menyebut dirinya masih mengingat bagaimana Indonesia saat itu kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan, stok oksigen untuk pasien tidak ada, hingga pasien menumpuk di rumah sakit.

 

"Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan," kata Jokowi. Sehingga, dia mengklaim situasi yang sangat sulit tersebut dapat dikelola dengan baik.

 

Kini, Jokowi menyebut kasus harian covid-19 sudah turun ke angka 1.200. Situasi yang kian terkendali ini yang membuat Jokowi berencana untuk mengakhiri PPKM. "Situasi seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya," kata dia.


Posting Komentar

0 Komentar