Bersyukur! Defisit APBN Tahun 2022 Turun Drastis Jadi 2,49 Persen.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan mencapai 2,49% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 4,5%.

Jokowi mengatakan, angka ini turun drastis dibandingkan saat pandemi Covid-19. Diketahui, defisit APBN pada 2020 mencapai 6,09% dari PDB, sedangkan saat 2021 defisit mencapai 4,65%.

"Kalau ada yang tanya defisit kita akan jatuh di angka berapa 2022? Hitungan terakhir kita 2,49% dan itu turun drastis dibanding saat pandemi. Inilah upaya-upaya yang kita lakukan agar ekonomi makro kita lebih baik dalam angka," ucapnya dalam acara Outlook Economic 2023 di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

Lebih lanjut Jokowi menegaskan, hal ini merupakan hasil dari kerja keras yang dilakukan berbagai pihak. Ia pun bercerita, pada 2014-2015 Indonesia masuk salah satu di antara lima negara yang paling rentan terpuruk.

Pada 2014, Jokowi menyebut, defisit transaksi berjalan menyentuh angka US$ 27,5 miliar. Kemudian pada 2015, defisit transaksi berjalan mencapai US$ 17,5 miliar. Jika dilihat lebih detail, pada saat itu neraca dagang defisit hingga US$ 2,2 miliar.

"Oleh sebab itu, saat itu saya sampaikan ke menteri kita harus berani merubah ini, mereformasi struktural kita agar hal-hal yang membahayakan ekonomi makro kita bisa dilakukan, termasuk SBN (Surat Berharga Negara)," kata Jokowi.

Kini, kondisi sudah banyak berubah menurut Jokowi. Defisit APBN 2022 menurun, begitu pula dengan neraca transaksi berjalan kuartal III-2022 surplus mencapai US$ 8,9 miliar. Begitu juga dengan SBN, yang saat 2014-2015 itu sebanyak 30,8% dikuasai asing, kini tinggal 14,8%.

"Artinya perbaikan itu betul-betul nyata dan kelihatan dalam angka-angka," ujarnya.

Posting Komentar

0 Komentar