Ingat, Jokowi Bukan Bebek Lumpuh Seperti Dikatakan Oposisi, Sebab Powernya Terlihat di Dalam dan Luar Negeri!


Rakyat harus ketahui bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan bebek lumpuh seperti yang dikatakan oleh kubu oposisi kepadanya. Istilah tersebut kerap dijadikan sebagai senjata untuk menyerang mantan wali kota Solo tersebut.

Kita melihat bagaimana para oposan itu menilai Jokowi sebagai presiden yang lemah, plonga-plongo, antek aseng-antek asing, istilah itu bisa saja diidentikkan pada mantan walikota Solo itu semenjak Amien Rais memulainya di 2019 lalu.

Namun akhirnya semua itu tidak terbukti. Jokowi menunjukkan power yang dimiliki. Ia menolak lame duck. Ia tidak lemah, plonga-plongo, dan bukan antek aseng-antek asing.

Di dalam maupun di luar negeri, Jokowi sudah membuktikannya. Di Indonesia mungkin Jokowilah satu-satunya presiden yang sudah menjabat dua kali serta sudah di ujung masa jabatannya tapi masih 'punya' banyak kelompok relawan. 

Harus diakui Jokowi dan relawannya tersebut sepertinya masih akan punya suara menuju Pemilu Serentak 2024 nanti, terutama di bagian pilpresnya.

Tanda-tandanya sudah terlihat. Kelompok relawan sudah memulai prosesnya. Ada yang Musra, ada yang sudah menunjukkan kecondongannya pada salah satu nama. 

Sementara Jokowi sendiri juga menyampaikan kode-kode pada siapa dukungan tersebut akan diberikan melalui penyebutan beberapa ciri dan kriteria di beberapa kesempatan yang berbeda.

Di luar negeri, peran Jokowi juga bukan kaleng-kaleng. Sukses mengomandoi Presidensi G20 menjadi bukti besarnya. Sebelumnya, ia juga mengundang decak kagum dunia ketika secara berani menemui Presiden Ukraina dan Presiden Rusia secara langsung di negaranya masing-masing, di saat kedua negara itu diketahui sedang berseteru. 

Seperti diketahui, Jokowi saat itu sedang mengusahakan kepentingan yang tidak hanya menjadi keinginan Indonesia, namun untuk dunia secara keseluruhan di bidang pangan, energi, dan pupuk.

Terbaru adalah apa yang dilakukan Jokowi di hadapan Uni Eropa dan WTO. Dikandang Uni Eropa, Presiden Jokowi sebagai Ketua ASEAN 2023 menyampaikan agar dalam membangun sebuah kemitraan yang baik harus didasarkan pada kesetaraan dan tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours.

Posting Komentar

0 Komentar