Agar Tak Ada Lagi Petani yang Gagal Panen, Ganjar Sediakan Listrik Tenaga Surya untuk Mendukung Irigasi Pertanian!!!


Selain membangun seribu lebih embung, Ganjar kini menghadirkan pembangkit listrik tenaga surya di kawasan pertanian untuk membantu irigasi para petani.

Bagi petani air sudah jadi kebutuhan pokok. Berhasil tidaknya pertanian sangat bergantung pada sumber air yang ada. Persoalan pun kerap melanda saat musim kemarau, karena kebutuhan air untuk irigasi di masa itu juga berkurang.

Banyak petani menggunakan pompa diesel berbahan solar sebagai alternatif untuk menyedot dan menghasilkan air. Namun bukan berarti masalah selesai, karena cara itu juga membuat beban produksi jadi membengkak.

Bahkan banyak dari mereka yang mengelami kerugian karena biaya produksi tak sebanding dengan penghasilan. Terpaksa, mereka memilih libur tanam sampai musim hujan tiba.  

Sebagai pemimpin, Ganjar Pranowo sepenuhnya menyadari permasalahan itu. Beragam cara pun dilakukan untuk memberi kemudahan bagi para petani.  

Selain membangun seribu lebih embung, Ganjar kini  menghadirkan inovasi pembangkit listrik tenaga surya di kawasan pertanian. Petani yang sebelumnya menggunakan pompa bahan bakar solar pun beralih dengan tenaga surya yang sumber energinya langsung dihasilkan dari alam.

Dengan bantuan ini, petani merasakan betul manfaatnya. Ongkos produksi jelas lebih rendah karena mereka tidak perlu lagi membeli solar. Dan yang terpenting, mereka bisa tanam tiga kali dalam setahun.

Salah satu yang merasakan manfaat panel surya bantuan Ganjar Pranowo adalah para petani di Desa Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Dikatakan Mustangin petani setempat, bantuan tersebut sangat membantu petani dalam bercocok tanam di desanya. Sebab, sawah di Desa Krandegan merupakan tadah hujan.

Panel listrik tenaga surya itu berfungsi menghidupkan pompa air untuk menyedot air dari Sungai Dolang. Kemudian, air tersebut dialirkan ke areal persawahan melalui parit.

"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini petani bisa tanam tiga kali dalam setahun," ujarnya, seperti diberitakan Liputan6.com.

Sebelum adanya bantuan ini, ujar Mustangin, para petani harus membawa pompa dari mesin diesel dan membutuhkan minimal lima kali pengairan dalam sekali masa tanam. Tentu saja, itu cukup menguras biaya. Namun sekarang, permasalahan itu diselesaikan dengan bantuan panel surya dari Gubernur Ganjar Pranowo.

Sejak menjabat gubernur, sektor pertanian memang menjadi salah satu fokus Ganjar Pranowo. Ia menyadari potensi pertanian di Jawa tengah begitu besar. Bahkan provinsi yang dipimpinnya menjadi penyangga pangan terbesar di tanah air.

Produksi padi di Jawa Tengah mencapai 9,2 juta ton atau setara 5,4 juta ton beras dalam setahun. Jateng pun surplus beras hingga 1,2 juta ton. Selain dikirimkan ke berbagai provinsi, hasil produksi beras Jawa Tengah juga dikirim ke berbagai negara.

Misalnya produksi beras organik Wonogiri berhasil diekspor ke Amerika Serikat, Prancis, Italia, Singapura, dan Malaysia. Kemudian Sragen mengirim beras premium ke Arab Saudi. Selanjutnya Semarang juga mengirim beras organik ke Arab Saudi dan Yaman.

Di Tangan Ganjar, Jawa Tengah juga meraih penghargaan Abdi Bakti Tani karena nilai ekspor komoditas pertanian di Jateng tertinggi se-nasional. Penghargaan itu diterima pada 13 September 2021, dan diserahkan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. 

Posting Komentar

0 Komentar