Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jawa Tengah kembali membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023/2024. Tahun ini, sekolah yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu menerima sebanyak 754 anak dari kalangan kurang mampu.
SMK Negeri Jawa Tengah kali pertama didirikan tahun 2014 silam tersebut terdiri dari tiga sekolah berkonsep full boarding. Yakni SMK Negeri Jawa Tengah kampus Semarang, SMK Negeri Jawa Tengah kampus Pati, dan SMK Negeri Jawa Tengah kampus Purbalingga.
Dan 15 sekolah semi boarding tersebar di beberapa kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Yaitu, SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon (Blora), SMKN 1 Wirosari (Grobogan), SMKN 1 Kedawung (Sragen), SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung (Klaten), SMKN 1 Purworejo, SMKN 1 Alian (Kebumen), SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan (Banjarnegara), SMKN 1 Kalibagor (Banyumas), SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Tonjong (Brebes), dan SMKN 1 Randudongkal (Pemalang).
Kabid Pembinaan SMK Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Ainur Rojik menuturkan, pada prinsipnya kehadiran SMK Negeri Jawa Tengah, baik full borading maupun semi boarding adalah untuk memberikan akses dan fasilitas pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
“Tahun ini kami membuka untuk 754 siswa baru bagi anak-anak kurang mampu. Mereka akan mendapat pendidikan di tiga sekolah full boarding, dan 15 semi boarding,” ujarnya, Selasa (14/2/2023).
Menurutnya, PPDB SMK Boarding dan SMK Semi Boarding dibuka melalui pendaftaran online pada 14 Februari-31 Maret 2023, melalui link pendaftaran ppdb.smkboardingjateng.id.
“Untuk yang full boarding, masing-masing SMKN Jateng Semarang menerima 120 siswa baru, SMKN Jateng Pati 72 siswa baru, SMKN Jateng Purbalingga untuk 96 siswa baru. Sedangkan 15 SMKN Jateng semi boarding totalnya menerima 466 siswa baru,” ungkapnya.
Ainur menambahkan, untuk informasi lebih lanjut terkait syarat dan ketentuan, dapat dilihat di https://online.flippingbook.com/view/113817368. Atau dapat mengunduh Juknis PPDB SMK Boarding Jateng Tahun 2023/2024 di laman website pendaftaran.
Kehadiran SMK Negeri Jawa Tengah untuk menjadi solusi pengentasan kemiskinan melalui pendidikan gratis.
“Seluruh pembiayaan di SMK Boarding ini gratis tanpa dipungut biaya apapun. Selain itu, peserta didik mendapatkan fasilitas asrama, makan, seragam, dan perlengkapan alat tulis sekolah,” tuturnya.
Bukan hanya itu, kata Ainur, SMK Negeri Jawa Tengah tidak terikat dengan aturan zonasi. Bagi calon siswa baru, dipersilakan mendaftar sekolah atau jurusan yang diinginkan.
“Tidak terikat zonasi. Prinsipnya SMKN Jateng ini untuk anak-anak kurang mampu, jadi dari daerah mana saja boleh mendaftar sesuai yang diinginkan, baik yang full boarding atau yang semi boarding,” jelasnya.
Sebagai informasi, SMK Negeri Jawa Tengah merupakan sekolah yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sejak 2014 silam. Saat ini, sudah meluluskan ribuan siswa, dan 80 persen di antaranya terserap di dunia kerja, bahkan di perusahaan-perusahaan bonafid, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
0 Komentar