Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan temuannya terhadap bangunan SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang tidak sesuai spesifikasi menjadi peringatan bagi semua pihak dalam menjaga integritas dan kualitas pekerjaan.
"Ini 'warning' (peringatan) untuk semua maka saya minta untuk OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang punya pekerjaan itu mesti dicek karena beberapa hari sebelumnya kita minta cek," katanya di Semarang, Senin.
Ia tidak mau kualitas pekerjaan di wilayahnya buruk seperti yang ditemukannya saat inspeksi mendadak pada bangunan SMAN Tawangmangu.
Menurut dia, pengecekan olehnya akan terus dilakukan baik langsung maupun melalui jajarannya dan masyarakat tidak boleh menerima hasil kerja yang asal-asalan.
"Kan orang kalau lihat bangunan itu, kalau bukan insinyur pasti bilang wah apik. Semua yang kemarin masuk ke sekolah itu tidak ada yang bilang tidak bagus, semua bilang apik. Begitu saya lihat detailnya, saya bilang ini sih tidak bagus. Sekarang saya suruh cek, ya audit kecil, teknis," ujarnya.
Terkait dengan hasil inspeksi di SMAN Tawangmangu, Ganjar meminta kontraktor segera memperbaiki hasil kerjanya.
"Kalau hari ini dia punya waktu enam bulan untuk disiapkan, maka saya pastikan kalau kualitasnya begitu tidak saya terima. Kemarin sudah saya telepon untuk memperbaiki, maka kita butuh kontrol terus menerus. Zaman seperti ini kok 'ngapusi, tak 'thuthuki'," katanya.
Ganjar juga menurunkan tim dari Pemprov Jateng untuk mengawal dan mengawasi perbaikan bangunan SMAN Tawangmangu.
"Kami kirimkan tim lengkap, insinyur-insinyur kami minta untuk 'ngecek' terus kemudian inspektorat kami 'ngecek', dinas 'ngecek', dan sekarang sudah ada yang ke sana. Saya minta untuk panggil pengawas, panggil kontraktornya," ujarnya.
Ganjar mengaku belum menerima klarifikasi apapun hingga saat ini dari pihak kontraktor yang harus bertanggung jawab.
Ganjar mendapati beberapa bagian di SMA Negeri Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang tidak sesuai spesifikasi yang telah ditentukan sehingga diduga terjadi penyimpangan.
Saat tiba di lokasi pada Minggu (30/1) orang nomor satu di Jateng itu langsung melihat beberapa bagian bangunan yang terlihat dikerjakan asal-asalan seperti besi pembatas tangga yang berkarat dan pengelasan tidak sempurna, lantai serta tembok retak dan batu bata yang tidak rapi.
0 Komentar