Ganjar Pranowo Telah Memberikan Anggaran Insentif yang Akan Dibagikan Kepada 5.651 Pengajar Keagamaan di Jawa Tengah


Menjadi bagian dari seorang tenaga pendidik tak melulu harus berkaitan dengan upah, gaji atau tetek bengek lainnya. Bagi mereka (pengajar) yang senantiasa menunaikan pekerjaannya dengan hati yang ikhlas dan bahagia, tentu mereka tak akan lagi memikirkan tentang besaran nominal yang akan diterimanya.

Justru pengajar akan lebih me-nomor satukan tanggung jawabnya sebagai seorang fasilitator dalam men-transferkan ilmu yang dimiliki kepada anak didiknya. Ibarat kata, para pendidik ini bekerja sebagai relawan sejati yang tak peduli dengan bayaran. Yang ada dalam isi kepalanya adalah bagaimana cara membentuk karakter siswanya supaya tumbuh menjadi orang berwibawa.

Mereka (pengajar) dengan senang hati memaksimalkan kemampuannya demi mencerdaskan anak bangsa. Hal itu dilakukan pengajar agar ketika dewasa nanti, generasi penerus mampu mewujudkan cita-cita dan harapan negara Indonesia.

Kadang hal terpuji seperti ini seringkali tak mendapatkan perhatian publik. Namun balik lagi pada persepsi masing-masing individu. Karena sejatinya perbuatan baik tidak perlu untuk diekspos melalui media sosial. Sebab semua hal yang telah diperbuat oleh manusia, akan mendapatkan ganjaran yang sepadan di akhir zaman nanti.

Namun kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang telah dianugerahi sebuah perasaan, tentunya kita perlu memberikan suatu reward atas perjuangan yang telah ditorehkan para pengajar kepada anak-anak bangsa ini.

Seperti apresiasi yang dikucurkan oleh Ganjar Pranowo untuk para pengajar keagamaan di Jawa Tengah. Di tahun 2023 ini, Ganjar telah menggelontorkan bantuan dana pada bidang keagamaan sebesar 434 miliar. Bantuan yang diserahkan Ganjar tersebut dipergunakan untuk bantuan operasional, rumah ibadah serta insentif kelompok pengajar agama.

Reward yang telah Ganjar persembahkan untuk pengajar keagamaan berupa pemberian insentif. Insentif tersebut diberikan secara berkala tiap empat bulan sekali setiap tahunnya. Ganjar memberikan bonus secara merata, bukan hanya berlaku bagi umat muslim saja. Melainkan untuk kelima agama yang ada di Indonesia, seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.

Ganjar memberikan apresiasi kepada pengajar agama sebagai bentuk ucapan rasa terima kasihnya karena telah mengajarkan berbagai ilmu seperti kedamaian, kebaikan, makna toleransi serta mendidik budi pekerti pada anak.

Begitulah Ganjar yang selalu berjuang demi kesejahteraan rakyatnya. Kemaslahatan yang telah ia torehkan membawa kebanggaan bagi warga Jawa Tengah. Apalagi insentif yang digencarkan Ganjar ini mendapatkan respon baik bagi pengajar keagamaan.

Salah satunya respon yang dilayangkan oleh guru agama Kristen yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo. Yemima Alfsen adalah seorang pengajar keagamaan Kristen yang turut mendapatkan insentif dari Pemprov Jateng.

Dari cerita sang guru terhadap tanggapannya mengenai program insentif yang digalakkan Ganjar. Yemima sangat bersyukur, sebab dari uang tersebut bisa digunakannya untuk membelikan sesuatu benda yang kiranya dapat diberikan pada anak-anak didiknya.

Tak hanya Yemima saja yang merasakan kebahagiaan itu, melainkan kawan-kawan Yemima pun juga turut senang akan kebijakan yang diberikan suhunya Jateng ini. Yemima bercerita, usai menunaikan tanggung jawabnya, para pengajar tak langsung beranjak untuk pulang. Namun para guru tersebut saling sharing tentang manfaat insentif yang mereka terima.

Sebagian insentif yang didapat, rupanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok para pengajar. Seperti membeli bahan bakar kendaraan dan pembelian token listrik. Pengajar keagamaan Kristen ini masih belum menyangka, jika mereka akan mendapatkan bonus dari apa yang sudah mereka lakukan untuk anak-anak.

Rezeki orang baik memang tak akan pernah lari dari empunya. Jalannya rezeki bisa melalui apa saja dan siapa saja. Seperti halnya Yemima yang masih tak menyangka jika melalui kebijakan Ganjar inilah dirinya bisa mendapatkan insentif. Walaupun tak sebesar dengan pengabdiannya selama mengajar, namun ia tetap bersyukur dengan apa yang telah di dapatnya.

Sebab selama bertahun-tahun mengajar, hanya di era Ganjar saja para pengajar keagamaan mendapatkan insentif. Gebrakan Ganjar ini telah dilakoninya sejak tahun 2019 silam. Langkah ini ditempuhnya sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para mentor yang telah ikut serta dalam menjaga harmoni kebhinnekaan.

Di tahun 2023 ini, Pemprov Jawa Tengah telah memberikan anggaran insentif yang akan dibagikan kepada 5.651 pengajar agama Kristen. Harapannya semoga apresiasi yang telah diberikan Ganjar mampu menggugah semangat yang kian menggelora serta tekad kuat bagi para pengajar keagamaan dalam memberikan pengetahuan positif kepada anak didik mereka.

Posting Komentar

0 Komentar