Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah untuk benar-benar serius
mempersiapkan mitigasi dampak dari El Nino.
Dia tidak ingin kebutuhan masyarakat terganggu akibat hal tersebut.
“Setiap OPD betul-betul menyiapkan
diri masing-masing agar kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada. Jadi
ini kita siapkan rencana aksi, mitigas tesiko dari dampak El Nino,” kata dia,
Rabu (21/6/2023).
Ganjar Pranowo juga mengajak masyarakat untuk turut terlibat dalam mitigasi kekeringan di Jateng. Salah satunya dengan menjaga produksi pertanian tanaman pangan rumah tangga.
“Kita minta satu menjaga produksi
pertanian pangan dan kita mendorong rumah tangga-rumah tangga juga untuk
menanam sendiri. Terus kemudian perikanan, peternakan, perkebunan kita
siapkan,” jelas dia.
Bakal calon presiden PDI Perjuangan
(PDIP) ini berkata langkah mitigasi ini berdasarkan pengalaman dari kemarau El
Nino yang melanda Jateng tahun 2019 lalu selama 9 bulan.
Dampak-dampak di wilayah rawan
kekeringan seperti Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan
Wonogiri pun telah disiapkan.
“Peta perkiraan puncak kemaraunya itu
antara Juli dan Agustus. Tapi kita mesti lihat kalau El Nino-nya bisa lebih
panjang maka akan cukup berbahaya. Peta bahaya kekeringannya sudah kita petakan
semuanya,” kata Ganjar.
0 Komentar