Menurutnya, kelas darurat belum perlu dibuka
lantaran kondisi ruang kelas masih dalam tahap review konstruksi dan belum
diputuskan kelayakan penggunaannya. Ganjar mengatakan saat ini yang lebih
diperlukan adalah ruang darurat.
"Sementara ini belum ya, karena kelasnya
masih cukup. Mungkin ruang darurat untuk guru, kalau ini bahaya untuk
pengelolaan saja manajerial saja. Jadi kalau nanti dibutuhkan, biar bapak ibu
guru me-manage ini," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin
(3/7/2023).
Dalam tinjauannya, Ganjar mengungkapkan tingkat
kerusakan akibat gempa tidak terlalu parah. Namun, ada penurunan lempengan di
salah satu halaman sekolah yang membuat lantai rusak saat terjadi gempa.
Ia memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM)
yang akan dimulai pada 17 Juli mendatang tidak terganggu. Pihaknya pun bergerak
cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan perbaikan serta
pengecekan menyeluruh terhadap konstruksi bangunan sekolah.
"Yang penting sekarang mempersiapkan
anak-anak bisa masuk belajar lagi tanggal 17 ya. Maka gedung-gedung yang retak
segera dilakukan checking, evaluasi, di-review, apakah masih layak atau tidak.
Kalau layak gunakan, kalau tidak segera pindahkan," tegasnya.
Ganjar
juga menginstruksikan Pemkab Wonogiri untuk memperbaiki berbagai fasilitas,
seperti sekolah dan rumah warga. Ia pun menginstruksikan BAZNAS untuk perbaikan
rumah ibadah.
"Kita komunikasi umpama yang SMP dengan
bupati, dengan bupati kita obrolkan siapa yang akan perbaikan lebih cepat.
Terus yang ada di warga, yang rumah ibadah dengan BAZNAS kita sudah bicara,
BAZNAS akan handle," pungkasnya.
0 Komentar