Tak Sia-sia!!! Sistem Ijon Inisiasi Ganjar Terbukti Mampu Menekan Angka Pengangguran di Jawa Tengah


Semenjak Ganjar Pranowo mengimplementasikan Ijon untuk kawasan industri, kini angka pengangguran di Jawa Tengah telah berkurang karena penyerapan tenaga kerja berjalan optimal. 

Pada 2020 lalu, Ganjar menggiring perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) untuk merekrut calon tenaga kerja yang masih duduk di bangku SMK.

Ternyata cara ini bisa dipakai di dunia kerja. Yaitu dengan merekrut calon tenaga kerja dari pelajar yang belum lulus. Sementara pelajar digelontor dengan ilmu dan teknik sesuai kebutuhan perusahaan yang akan merekrutnya.

Ia menawarkan dari perusahaan yang ada di KIK bila menghendaki kualifikasi tertentu dari siswa SMK. Termasuk nantinya sekolah akan memperbaiki kurikulum supaya sesuai dengan kebutuhan di dunia industri.

Dengan begitu, tidak hanya satu konsep saja belajar di sekolah, tapi mengerti juga praktiknya. Bahkan, siswa bisa mengenal produk. Pada akhirnya para lulusan SMK di Jateng pun bisa langsung terserap di industri tanpa harus menebar surat lamaran kerja.

Sebaliknya demikian, perusahaan juga diuntungkan karena tidak perlu melatih calon karyawan siap kerja. Dengan memberikan bekal teknik saat masih sekolah, lulusannya bisa langsung bekerja.

“Di beberapa tenant (penyewa) di KIK seperti dari Jepang, Eropa, Amerika, atau lainnya, siswa SMK harus bisa berbahasa Inggris, atau dari Tiongkok maka siswa harus bisa China. Itu bisa kita siapkan dari sekarang. Nah ini rintisan yang sudah beberapa tahun ini kita siapkan, agar link and match ini betul-betul bertemu,” ujar Ganjar

Sebab selama ini link and match atau penggalian kompetensi pasar kerja antara pendidikan dan dunia kerja sudah menjadi masalah klasik. Seringkali lulusan siswa baru tidak bisa langsung bekerja karena keahlian yang dimiliki tak sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan. Namun di tangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, problem itu dijawab dengan program Ijon.

Diketahui, sistem Ijon biasanya dipakai tengkulak saat membeli hasil panen petani, dengan cara memberikan uang di muka, selagi tanaman petani belum dipanen.

Posting Komentar

0 Komentar