Ia tak percaya FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia yang berdiri sejak 1904 dengan anggota sekitar 216 negara, mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 hanya karena pernyataan Ganjar dan Koster mengenai kedatangan Timnas Israel.
Apalagi, kata dia, pernyataan keduanya tidak mengandung ancaman serta intimidasi yang membahayakan Timnas Israel. Adian menekankan bahwa pernyataan Ganjar dan Koster merujuk pada alasan kemanusiaan, historis dan ideologi bangsa."Apa iya organisasi setua FIFA dengan dua ratus sekian banyak negara tiba-tiba membatalkan agenda dunianya hanya karena pernyataan dua orang yang di dalam pernyataannya tidak ada ancaman sama sekali. Mungkin enggak? Logis enggak?" kata Adian dalam acara political show CNN Indonesia TV, Senin (3/4) malam.Menurutnya, pernyataan yang menyebut Ganjar dan Koster sebagai pemicu batalnya Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan akbar sepak bola dunia tidak logis.
"Ganjar dan Koster berdua seolah-olah membuat 216 negara ini mundur. Ini logikanya di mana. Seolah-olah 216 negara ini gemetar lihat Ganjar sama Koster. Walaupun omongan mereka 'Israel jangan datang ya'. Enggak ada ancaman apapun gitu lho. Kok tiba-tiba begini. Menurut saya tidak logis. Ini mempermalukan FIFA sendiri," ujarnya.Adian pun meminta agar FIFA secara jujur mengungkapkan alasan yang sebenarnya terkait pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20."FIFA harusnya jujur, ada enggak hal lain yang membuat mereka batal. Jujur saja. Ada 208-216 kira-kira anggota FIFA semuanya punya lembaga intelijen, buka dong data ancaman keamanan, kekhawatiran, kerusuhan dan sebagainya ada enggak? Kalau ada buka dong," kata Adian.Lebih jauh Adian menganggap keputusan FIFA tersebut bentuk sikap yang tidak menghormati Indonesia sebagai negara yang memiliki kedaulatan. "Kalau menurut saya FIFA lah yang kemudian tidak menganggap kita sebagai sebuah negara yang berdaulat," katanya.Sebelumnya, FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pencabutan status tuan rumah Indonesia dilakukan FIFA setelah bertemu dengan Ketua PSSI Erick Thohir.Keputusan FIFA tersebut ditengarai karena penolakan sejumlah pihak terhadap keikutsertaan Timnas Israel. Gubernur Ganjar dan Koster jadi salah satu yang paling vokal menolak kehadiran Israel. Mereka bersikukuh kehadiran Israel tak sesuai konstitusi RI karena konflik negara tersebut dengan Palestina.
(lna/wis)
0 Komentar