Ganjar Emang Gak Ada Tandingan! Jateng Dapat Predikat Terbaik Selama 3 Kali Berturut-turut!


Jika kita diminta menimbang, Daerah mana yang dinilai paling berhasil sehingga Gubernurnya layak dipromosikan sebagai Indonesia satu, apakah pilihannya jatuh kepada Jakarta? Boleh jadi ada yang mengiyakan pertanyaan tersebut, namun fakta di bawah ini akan membuktikan hal berbeda.

Jawa Tengah mendapat penghargaan dari Bappenas sebagai provinsi dengan predikat pembangunan daerah terbaik selama tiga tahun berturut-turut.

Bisa saja Anies Baswedan sesumbar, dirinya tidak pernah diunggulkan di survei-survei, namun hasil akhirlah yang berpihak kepadanya.

Kita ragu apakah prestasi yang dicapai Provinsi Jateng akan bernasib sama dengan hasil survei, yang gagal mengantarkan peringkat satunya sebagai pemenang kontestasi. Bukan hanya terbaik melainkan tiga kali berturut-turut sebagai yang terbaik.

Boleh juga Anies beretorika bahwa yang kita lihat dari seorang calon pemimpin adalah rekam jejaknya selama menunaikan jabatan di masa lalu. Kita kembali bertanya, apakah pencapaian Provinsi Jateng ini belum cukup untuk membuktikan bahwa rekam jejak sang Gubernurnya berbicara banyak untuk menjadi modal elektoral?

Di lain kesempatan Anies pun membantah dirinya berkampanye secara tak pantas, dengan kata lain dia mencuri start. Anies lebih suka menyebut aktifitas politiknya sebagai head start, sebagaimana diutarakannya dalam acara bersama KAHMI di Ancol beberapa bulan lalu.

Keuntungan Anies dibandingkan calon yang sudah beredar di ranah publik lainnya, adalah stausnya yang telah bebas tugas.

Jika Gnjar bisa bercerita tentang kisah sukses sebagai penerima penghargaan Bappenas kategori pembangunan daerah terbaik, rasanya tidak mungkin Anies mengisahkan keberhasilan yang sama. Yang paling mungkin adalah kisah mengganti nama-nama jalan di Jakarta.

Mungkin warga Jakarta cukup bangga karena tokohnya semacam Mpok Nori atau si Pitung diabadikan sebagai nama jalan.

Jika terasa kurang epik mungkin kisah pemberian nama stadion yang pada masa Jokowi di DKI dicadangkan bernama BMW, sesuai slogan ibu kota sebagai kota bersih, manusiawi dan wibawa, yang diwariskan oleh Wiyogo Atmodarminto.

Ketika Anies menjadi Gubernur, gagasannya yang brilianpun membuahkan nama stadion yang sedang dibangun tersebut adalah Jakarta International Stadium. Tidak kalah dengan nama stdion di Eropa sana bukan?

Atau kalau kurang puas, publik bisa melihat ke jalan-jalan protokol, karena mereka hanya bisa menemukan karya Anies di sekitar jalan tersebut. Ada jembatan penyebrangan instagramable misalnya. Apakah sudah cukup untuk diadu dengan prestasi kompetitornya?

Posting Komentar

0 Komentar