Ganjar Sebut Inovasi Kepemimpinan di Indonesia Tak Mengacu ke 1 Negara



Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut inovasi kepemimpinan di Indonesia harus mempertimbangkan ilmu yang sangat luas itu. Baginya, tidak ada yang mengacu pada satu atau dua negara.

"Maka saya ingat pidato Presiden (Perancis) Emmanuel Macron. Ia sampaikan, "Ada lho negara yang sekarang ini kuat sekali karena budayanya yang unggul dan mereka mulai tidak mengikuti kita (Perancis)," katanya begitu," ujar Ganjar mengutip Presiden Prancis Emmanuel Macron pada sambutannya di acara bertajuk "Temu Budaya Jawa-Bali Untuk Indonesia Raya" di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Jumat (16/6/2023).

Ia menegaskan Indonesia mesti belajar, membaca, dan berdiskusi untuk memperluas pengetahuan. "Sebenarnya nenek moyang kita sudah bicara bahwa kita (Indonesia) mesti belajar, kita mesti membaca, kita mesti berdiskusi agar kemudian pengetahuan kita luas," katanya.

Ia menuturkan Indonesia merupakan geopolitik yang multipolar. "Hari ini kemudian kita tahu bagaimana kekuatan ekonomi di tengah alam yang semakin tergerus, kerusakan, global climate change, isu lingkungan yang menjadi perhatian publik termasuk Gen Z yang sangat tertarik pada isu ini," imbuhnya.

Ia mengatakan dahulu orang-orang di penjuru dunia belajar seni budaya ke Perancis. Selain itu, orang-orang bicara soal industri datang ke Inggris. Terakhir, orang bicara pertahanan dan perang mengacu ke Amerika.

"Dan hari ini ada negara yang kuat dengan budayanya sendiri, membangun sistemnya sendiri dan kuat. Rusia, Tiongkok (China), dan India. Maka berikutnya, kita (Indonesia) mesti mengejar mimpi kita di 2045. Indonesia mesti berikutnya," tandas Ganjar.

 

Posting Komentar

0 Komentar