Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) tematik untuk Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) se-Jateng. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Sasana Widya Praja, BPSDM Provinsi Jateng, Kota Semarang.
Ganjar melakukan mentoring kepada seluruh
jajaran inspektorat yang hadir. Secara lengkap, Ganjar memberikan materi
penguatan antikorupsi di Provinsi Jateng.
"Agar mereka betul-betul punya satu konsep
yang menyeluruh bagaimana mencegah korupsi dan menangani korupsi," jelas
Ganjar dalam keterangan tertulis, Senin (19/6/2023)
Pada pemaparannya, Ganjar menekankan konsep
sikap dan pemikiran integritas pada seluruh inspektorat. Menurut Ganjar,
penerapan konsep antikorupsi adalah hal terpenting bagi seorang birokrat
sebelum melakukan tugasnya sebagai pelayan masyarakat, khususnya pengawas.
"Maka saya mintakan mumpung ini masih
diklat tolong sekali lagi, cerita saja secara terbuka bagaimana jual beli
jabatan dilakukan, bagaimana projek ini diatur, bagaimana cara membaginya,
apakah di antara mereka punya pengalaman soal itu dan bagaimana kita
mencegahnya," tutur Ganjar.
Ia menjelaskan saat ini pihaknya sudah
menerapkan kurikulum antikorupsi kepada siswa sekolah melalui Pergub No 10
Tahun 2019. Diketahui sebanyak 367 sekolah sudah menerapkannya sejak akhir
2022.
Ganjar mendorong para inspektorat agar
menumbuhkan budaya 'malu' melakukan tindak korupsi karena pendidikan
antikorupsi sudah dipelajari sejak sekolah. Terlebih, sekarang sudah ada 30
anak muda agen antikorupsi yang tersebar di seluruh Jateng.
Ganjar menegaskan inspektorat se-Jateng harus
menularkan budaya tersebut kepada seluruh rekan-rekan ASN. Ia juga mengajak
para inspektorat melibatkan anak muda untuk menerapkan hal ini.
"Bagaimana mengedukasi mulai dari
pendidikan, mengajak kerja sama dengan anak-anak muda, terus masyarakat sipil,
terus kemudian memperbaiki apa yang terjadi di dalam," pungkas Ganjar.
0 Komentar