Kemenkeu Sebut, Meskipun Harga BBM Kini Naik, Ternyata Subsidi Juga Bengkak Jadi Rp650 T!

Kementerian keuangan buka-bukaan soal subsidi energi yang bengkak dari Rp502 triliun menjadi Rp650 triliun meskipun pemerintah sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, solar, dan pertamax.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan lonjakan subsidi itu disebabkan harga minyak mentah dan fluktuasi nilai tukar.

Sri Mulyani mengatakan berdasarkan hitungan Kementerian Keuangan, subsidi energi minimal naik menjadi Rp591 triliun jika rata-rata harga ICP sebesar US$85 per barel. Sementara, jika rata-rata ICP sebesar US$99 per barel, maka subsidi energi tembus Rp605 triliun.

"Apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas US$100 per barrel, maka total subsidi BBM masih akan mencapai Rp649 triliun," katanya.

Selain itu penambahan kuota pertalite dan solar juga menjadi penyebab bengkaknya subsidi energi tersebut.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah menambah kuota pertalite dari 23,05 juta kiloliter (kl) menjadi 29 juta kl. Sedangkan solar ditambah dari 14,9 juta kilo liter menjadi 17,4 juta. Penambahan kuota inilah yang menjadi dasar perhitungan pemerintah dalam menentukan subsidi BBM sebesar Rp650 triliun usai harga BBM naik.

"Rp650 triliun itu sudah kita hitung menggunakan volume yang baru. Artinya pertalite tadinya kita perkirakan hanya 23 juta kiloliter (kl) sudah kita naikkan jadi 29 juta kl. Kalau solar yang tadinya kita perkirakan 15 juta kl, sudah kita naikkan jadi 17,4 juta kl," ujar Suahasil dalam wawancara dengan CNBC TV, Senin (5/9).

Sebetulnya, harga baru pertalite, solar dan pertamax saat ini bukanlah harga sesungguhnya atau harga pasar.

Jika mengikuti pada harga pasar, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan seharusnya pertalite dijual Rp17.200 per liter, solar CN 48 Rp17.600 per liter, dan pertamax dibanderol Rp19.900 per liter.

Namun faktanya, pemerintah memutuskan kenaikan harga pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter. Solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax naik Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.


 

Posting Komentar

0 Komentar