Jurus Ganjar Bangun Ekonomi-Dukung NZE Lewat Ekonomi Sirkular di Jateng


 

Ekonomi sirkular menjadi salah satu konsep yang digunakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo untuk membangun perekonomian. Konsep tersebut sekaligus untuk mendukung target Net Zero Emission di Tanah Air.

Adapun potensi sumber daya yang diberdayakan di Jateng adalah panas matahari, gas rawa, geothermal, serta angin dan air. Pemprov Jateng bersama berbagai pihak mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam bentuk gheotermal, PLTS, hingga saluran gas pengganti LPG 3 Kg.

Ganjar menjelaskan ekonomi sirkular merupakan tren yang sering dipakai masyarakat untuk membangun usaha. Sebut saja pengolahan kulit buah, ampas tahu, dan bahan lainnya menjadi produk bernilai jual.

"Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan dia ingin menyelesaikan, itu berdasarkan sumber atau resources yang ada di situ, mereka mampu untuk mengolahnya kembali," kata Ganjar dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023)

Ganjar menuturkan berbagai dinas di Provinsi Jateng berupaya melakukan hal serupa terhadap banyak sumber daya yang ada untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Ternyata praktek-praktek baik (ekonomi sirkular) itu ada dan kami mencoba mendampingi," ungkap Ganjar.

Selain itu, Ganjar mengaku terinspirasi dari anak-anak muda, termasuk generasi z yang kreatif menerapkan ekonomi sirkular dalam bentuk usaha produk menggunakan bahan bekas, seperti handcraft, lukisan, pakaian, dan lainnya.

"Ternyata kan generasi-generasi muda sekarang itu sangat berorientasi pada isu lingkungan, bagaimana kemudian dunia itu lebih baik dan lebih nyaman. Maka semua yang hari ini mengganggu, contoh saja sampah, mereka mencoba untuk mengolah," sebut Ganjar.

Dengan kreativitas itu, kata Ganjar, pemerintah juga bisa menerapkannya untuk memajukan ekonomi rakyat. Sebab itulah Pemprov Jateng menerapkan konsep ekonomi sirkular hingga mendapat penghargaan perencanaan pembangunan daerah terbaik dari Bappenas sebanyak tiga kali, yakni tahun 2019, 2020, dan 2023.

"Kalau kemudian ada efek-efek penghargaan itu, itu bukan tujuan, yang penting substansinya banyak sekali kelompok masyarakat, anak muda, yang demen (suka) banget sama ekonomi sirkular," cetus Ganjar.

Dari penerapan ekonomi sirkular di Pemprov Jateng, Ganjar berharap semakin banyak masyarakat yang menggunakan EBT dalam kehidupan sehari-hari. Ganjar juga berharap semakin banyak anak muda yang menerapkan konsep tersebut.

"Ya mudah-mudahan makin banyak menjadi trend center ya ekonomi sirkular dan kemudian orang akan mau melakukan aktivitas di situ," harap Ganjar.

Ekonomi sirkular yang berjalan Jateng sejalan dengan arah pembangunan Indonesia untuk mencapai net zero emission (NZE) di tahun 2060 mendatang.

Posting Komentar

0 Komentar