Akhirnya Terungkap!!! RI Putuskan Tak Tes Covid Turis China Disebabkan Pemerintah Meyakini Imunitas Warga Sangat Tinggi.


 
Pemerintah RI memutuskan untuk tidak melakukan pengetatan aturan maupun pembatasan mobilitas warga menyusul pemerintah China yang mulai membuka pintu mereka mulai 8 Januari mendatang di tengah kenaikan kasus virus corona (Covid-19) yang masih terjadi di Negara Tirai Bambu itu.

Sebelumnya belasan negara di dunia-termasuk dua negara ASEAN-- memutuskan untuk melakukan pengetatan salah satunya wajib tes PCR bagi pelaku perjalanan dari China.

Namun, pemerintah Indonesia sejauh ini menegaskan tak akan melakukan pengetatan, termasuk tes Covid bagi pelaku perjalanan dari luar negeri, termasuk dari China. Di satu sisi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yakin tak akan ada eskalasi kasus meski Indonesia sudah mendeteksi 15 kasus subvarian BF.7 yang belakangan paling dominan di China.

"BF.7 sudah ada 15 kasus dan tidak ada pergerakan naik. Jadi kita merasa ya tidak perlu kita mengetatkan kegiatan, mengurangi, membatasi kegiatan masyarakat, karena imunitas sudah tinggi," kata Budi di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).

Ia mengatakan pemerintah meyakini imunitas warga Indonesia terhadap Covid-19 sudah sangat tinggi. Keyakinan itu, kata dia, berdasarkan kajian yang mendapati imunitas warga terhadap virus corona bisa terjadi melalui dua cara, yakni dengan pemberian vaksin virus corona atau melalui antibodi alamiah penyintas Covid-19.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu juga memastikan kasus virus corona di Indonesia sudah terkendali, sebab tidak ada lonjakan kasus signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

Kondisi itu menurutnya juga menjadi alasan paling kuat bagi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mencabut kebijakan PPKM di Indonesia sejak 30 Desember 2022 lalu.

Ia lantas menyinggung China yang mengalami lonjakan Covid-19 imbas BF.7, padahal subvarian yang sama juga sudah teridentifikasi di Indonesia dan menurutnya tak berdampak pada kenaikan kasus.

"Nah ini membuktikan apa? bahwa memang varian-varian baru itu tidak bisa menembus sistem pertahanan masyarakat kita," kata dia.

Posting Komentar

0 Komentar